Mohon tunggu...
Gubuk Literasi SMAIS
Gubuk Literasi SMAIS Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas Literasi SMA Islam Sabilillah Malang

Kumpulan siswa-siswi melek baca-tulis di SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren. Berdiri sejak 1 Agustus 2018 dan telah meretaskan 80 buku solo maupun antologi ber-ISBN.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

New Light Started

25 April 2024   14:04 Diperbarui: 25 April 2024   14:07 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Penulis: Juan Varrell Rajava Ahmad

Kelas: XI 1B

----------------------------

Di bawah sinar mentari yang memancar hangat

Dua jiwa bertemu dalam taktir waktu

Seolah dunia berhenti berputar

Ketika mata mereka saling bertaut

 

Dalam detik yang berdenyut, terjalinlah cerita

Antara dua hati yang baru berjumpa

Mereka saling bertanya, mencari makna

Apakah ini yang telah lama mereka cari?

 

Pada setiap langkah, pada setiap senyuman

Tersematlah keajaiban cinta yang baru tumbuh

Seperti aliran sungai yang tak pernah berhenti mengalir

Mereka saling mengenal, saling memahami

 

Tiap detik menjadi seperti puisi yang indah

Diukir oleh kehangatan pelukan bidadari

Mereka saling melengkapi, saling menyempurnakan

Dalam cinta yang mereka rasa begitu nyata

 

Pada hangatnya hari, mereka menari

Menyatu dalam alunan asmara yang mempesona

Tak lagi ada tanya di hati yang kini penuh

Hanya kepastian bahwa ini adalah cinta sejati

 

Begitulah cerita dua insan yang meraba waktu

Yang akhirnya saling menerima takdirnya

Dalam lautan kasih yang tak berhenti mengalir

Mereka menemukan surga di dunia ini.

 

Di bawah langit biru nan luas yang menyaksikan

Kisah cinta mereka yang abadi bersemi

Dalam setiap hembusan angin yang berbisik

Terukirlah kesetiaan dan keabadian cinta mereka

 

Bersama-sama mengarungi samudra kehidupan

Dengan tangan yang tak pernah terlepas

Mereka mengejar mimpi bersama

Membangun istana impian di atas awan

 

Dan ketika senja merayakan keindahan

Mereka duduk bersama, merenungkan keajaiban

Menghitung bintang-bintang yang bersinar

Seperti janji yang terukir di langit malam

 

Cinta mereka takkan pudar oleh waktu

Seiring berjalannya hari dan tahun

Bagai bintang yang tetap bersinar di langit

Menyinari jalan mereka dalam kegelapan

 

Begitulah kisah mereka, yang abadi terukir

Dalam lembaran waktu yang tak pernah pudar

Cinta sejati yang mekar di antara mereka

Menjadi bukti bahwa cinta itu kekal dan abadi

 

Inilah kisah kita, Kaisah Tanaya

Tak tau Sampai kapan ini berakhir

Kali ini seorang putri dengan pangerannya

Berdansa bersama sampai cerita berakhir

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun