Mohon tunggu...
Gubuk Literasi SMAIS
Gubuk Literasi SMAIS Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas Literasi SMA Islam Sabilillah Malang

Kumpulan siswa-siswi melek baca-tulis di SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren. Berdiri sejak 1 Agustus 2018 dan telah meretaskan 80 buku solo maupun antologi ber-ISBN.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perihal Diri

22 April 2024   13:08 Diperbarui: 22 April 2024   13:20 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penulis: Amirah Catur Novita Husna

Kelas: XI 2C

Sudahkah kamu percaya terhadap dirimu?

Percaya diri. Percaya diri artinya percaya terhadap diri sendiri. Namun, sisi dirimu yang bagaimana yang harus kamu percaya? Yaitu sisi dirimu yang berkualitas. Mampu menerima kekurangan maupun kelebihan yang dimiliki oleh masing-masing individu di dunia ini. Sehingga perlu diingat, bahwa jika kita hanya memandang kekurangan diri sendiri, maka kita termasuk dalam peribadi yang rendah diri. Sebaliknya, apabila kita hanya memperhatikan kelebihan yang ada dalam diri kita, maka kita termasuk dalam pribadi yang sombong. Oleh karena itu, terimalah semua karunia yang diberikan Tuhan. Percaya bawa dirimu bisa. Dirimu mampu. Tidak ada sesuatu yang instan. Semua itu butuh proses. Kamu masih belum percaya pada dirimu? Berarti kamu belum berhasil menghargai hadirnya dirimu sendiri.

Perihal Belajar

Belajar kental dengan situasi dan suasana yang terdapat di lingkungan sekolah. Banyak yang beranggapan bahwa belajar adalah ketika kita mempelajari ilmu-ilmu tertentu. Tetapi, sudahkah kamu belajar menerima keadaan? Keadaan sekarang terbentuk sebab kebiasaan lama kita. Sikap dan sifat yang bertahun-tahun menghuni dalam diri kita. Belajarlah untuk selalu menjadi orang yang penuh dengan energi positif. Menyingkirkan, menjauhi, menghindari semua yang mengundang energi negatif. Biasakan untuk menghirup segala energi positif di dunia ini, dan menghembuskan energi negatif dalam diri kita.

Perihal Dewasa

Menjadi dewasa tidak kenal umur. Dia yang bijaksana dalam kesehariannya, dialah yang berhak disebut dewasa. Bijaksana dalam berpikir, berkata, dan berbuat. Dewasa bukan berarti diam. Dewasa bukan berarti banyak bicara. Dewasa itu, ketika mampu menentukan kapan harus berbicara dan kapan harus diam. Memikirkan berbagai hal sebelum melakukan satu hal. Sementara kekanak-kanakan, yaitu ketika memikirkan satu hal untuk melakukan berbagai hal. Menjadi sosok yang dewasa, mengaruskan kita untuk berpikir melalui banyak sudut pandang dan sekian pemikiran. Terima bahwa saat ini kamu harus siap untuk menjadi sosok yang dewasa.

Perihal Terima Kasih

Terima kasih sudah bertahan hingga saat ini. Terima kasih sudah menerima segalanya. Terima kasih sudah menemani hari-hariku, minggu-mingguku, tahun-tahunku. Menerima seluruhnya dengan penuh kasih. Semesta pasti memberikan ujian yang mampu kita hadapi. Terus fokus pada tujuan hidup, cita-cita, dan angan-angan. Terima kasih diriku!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun