Sudah lama mbah Carik tidak kelihatan,
biasanya pagi pagi buta sudah terdengar desiran sapu lidi
berirama, rapi ... pelan tapi pasti
Ayam ayam mulai berlarian
Bu carik tidak ketinggalan,
meramu bekatul dengan nasi sisa kemarin sore
di dalam piring blek tambalan
ayam berlarian dan menyantap sarapan pagi...
------
Menjelang siang biasanya mbak carik ndangir tanaman
dengan pacul gowang tanpa baju bercelana hitam khas
mbak carik menggemburkan tanah
acuh dan cuek pada hiruk pikuknya para cucu
hari ini mbah carik tak kelihatan
Bu carik memotong lumbu dan genjer genjer
lalu ditebarkan ke kolam yang dihuni gurame
sedap..gurame menyantap lezatnya adonan
-----
tongkat rotan bengkok itu lama tergantung
kemana mbah carik lama tak terlihat
menjelang maghrib biasanya
kidung kidung menggema
dengan suaranya yang khas .....
Lingsir wengi sliramu tumeking sirno…
Ojo tangi nggonmu guling…
Awas jo ngetoro….
Aku lagi bang wingo wingo…
Jin setan kang tak utusi…
Dadyo sebarang…
Wojo lelayu sebet…
Menjelang larutmalam mbah carik
biasanya ndalang untuk para cucunya
menjelang tidur
gamelan, suarabpara wayang dan sinden
menjadi satu dalam mulut yang mulai renta
bu carik menjelang malam
dengan kemben singset
menganyam mendhong sambil susuran
sesekali dehem dan komentar kalau sang dalang salah alur cerita
atau protes kalau ada adegan yang terlewatkan
aku bener benar kangen cerita mbah carik 45 tahun lalu.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H