Mohon tunggu...
Asep Mulyana
Asep Mulyana Mohon Tunggu... -

Science Teacher at Islamic Junior High School

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Coaching For Teacher: Urai Masalah Siswa dengan Coaching

9 Februari 2017   11:02 Diperbarui: 9 Februari 2017   11:27 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Duduk bersebelahan dengan secarik kertas, seorang coach (orang yang mengcoaching orang lain ) memberikan beberapa pertanyaan kepada Coachee (orang yang sedang di coaching), seorang mahasiswa tingkat akhir di salah satu perguruan tinggi jakarta, yang mengalami masalah bosen di kelas, tugas kuliah yang menumpuk, UAS tidak belajar, tugas dikerjakan tidak maksimal selalu mengumpulkan di akhir-akhir batas waktu.

Berikut ini percakapannya,

Coach     : “Seberapa pentingnya mengerjakan tugas kuliah menurut kamu ?”

Coachee : “Sebenarnya sih, mengamankan nilai, tugas itu memacu kita untuk belajar, dan tugas itu melatih etos kerja kita yang nantinya dalam dunia kerja”.

Coach     : “Apa sih pentingnya kamu mengerjakan tugas dengan baik ?”.

Coachee : “Hidup saya akan tenang dan saya bisa mengerjakan hal-hal lainnya”.

Coach     : “Apa sih pentingnya ketenangan dalam hidup kamu ketika mengerjakan tugas dengan baik ?”.

Coachee : ”Saya bisa mengerjakan hal-hal yang lainnya, dalam otak saya ada space buat istirahat”.

Coach     : “Hal terkecil apa yang bisa kamu lakukan untuk mengerjakan tugas dengan baik ?”.

Coachee : “Saya akan langsung liat berkas, kemudian tidak menunda-nunda , langsung saya kerjakan”.

Diatas merupakan percakapan yang didemontrasikan, Iis Susilowati, seorang Coach bersertifikat internasional,dihadapan peserta yang hadir dalam pelatihan coaching for teacher yang diselenggarakan Maxima Indonesia di Roemah Djawa beralamatkan Jl. Gudang Peluru Timur Tebet Jakarta Selatan, Sabtu (28/1).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun