Ada Teman Ahok Fair di Jakarta, ada Konser di Hongkong, lalu ada Festival Makanan di Singapura. Semua itu tentu saja ada perputaran duitnya. Di Jakarta, di bawah pelototan masyarakat; tentu saja tidak banyak yang bisa dilakukan. Teman Ahok Fair hanya menghasilkan Rp 1,4 miliar; duit receh dibandingkan kebutuhan verifikasi dan kampanye. Tapi transaksi di Luar Negeri hanya akan melalui mata beberapa petugas yang memeriksa perpindahan dana keluar dari negara mereka masuk ke Indonesia. Pencekalan acara penggalangan dana itu oleh Pemerintah Singapura jelas merupakan pukulan hebat bagi Ahok dan 'TEMAN AHOK'.
Hari-hari ke depan akan semakin terjal dan berliku. Selamat berjuang, Ahok dan 'TEMAN AHOK'! Pilgub DKI 2017 sebaiknya Ahok tetap ikut, ngga rame kalau ngga ada lu!
Ahok tidak perlu ngeluh ngeluh soal verifikasi faktual. Antara peraturan pilgub 2012 dan 2017 bedanya hanya penurunan tenggat 14 hari menjadi 3 hari untuk merespon kedatangan petugas. Zaman Faisal Basri, dengan dana pas-pasan saja bisa lolos; dan KPUD juga bisa dilobby untuk memperpanjang waktu verifikasi. Kok Ahok yang bermodal 1 juta KTP, didukung konglo dan bisa ngumpulin dana bermiliar-miliar, kerjanya mengeluh melulu. Tolong siapkan saja pendamping dengan kemampuan mobilisasi 'TEMAN AHOK' yang hebat itu; 45.000 orang jangan kurang. Awasi KPUD dan kumpulkan orang ke PPS. Toh KPUD juga berjanji untuk fleksibelÂ
Sebaiknya Ahok tak usah cengeng, belum apa-apa sudah mengeluh ke media terus dicopy paste pendukungnya dari Fakfak yang sama lebaynya jadi posting rengekan di Kompasiana. Sebagaimana Faisal Basri, hadapi verifikasi faktual secara ksatria. Dulu Faisal-Biem turun langsung ke kelurahan untuk mengawasi. Ada baiknya kerendahan hati seperti itu ditiru, misalnya mengetuk door to door rumah di Pluit, PIK dan Pantai Mutiara supaya standby, jangan keluar negeri atau ke mall sebelum ke PPS. KTP Ahok kan kabarnya mayoritas dari sana, bukan Kampung Pulo, Bukit Duri atau Luar Batang. Jadi Ahok tidak perlu takut sampai harus bawa puluhan bodyguard.
Tapi kalau misalnya terbukti sebagian besar KTP itu bodong, Ahok hadapilah dengan ksatria. Apabila ada makian beraroma nenek dan jamban, maka jangan lagi menyasar yang tidak bersalah. Yang perlu ditembak adalah 'TEMAN AHOK' yang sudah menjerumuskan Ahok. Â Dan jangan tanggung-tanggung ngamuknya sebab saat itu pasti sudah terlambat untuk minum air cucian bu Ketum.
Jakarta, 5 Juni 2016
GTS69
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H