Mohon tunggu...
Go Teng Shin
Go Teng Shin Mohon Tunggu... -

Menulis dengan Data dan Logika.\r\nHobby tertawa, tinggal di Jakarta Barat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Salah Asuhan Sang Mawalu

19 Mei 2016   19:50 Diperbarui: 20 Mei 2016   09:54 2305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mawalu menulis topik bahwa Ratna Sarumpaet adalah transgender dan Atiqah Hasiholan adalah anak angkatnya, sambil membawa link fanpage abal-abal yang ketika diklik, tak ada lagi beritanya.

Mawalu menulis bahwa mengingat Dorce adalah orang yang tidak neko-neko sementara Ratna Sarumpaet terkenal kebusukannya; maka kemungkinan ucapan Dorce itu benar bahwa Ratna adalah transgender. Yang dia lupakan adalah memverifikasi sampai yakin, Dorce memang ada bicara demikian. Pola pikirnya adalah Dorce beneran nuduh Ratna.

Sebagai sesama umat Kristiani yang peduli pada Mawalu, dan kuatir Mawalu menjadi penulis tak bermutu hanya demi mengejar rating dan share dari pemberhala Ahok; maka GTS mengingatkan Mawalu agar cek lagi dan jangan nulis sampah, sambil memberikan link berita bahwa Dorce membantah bicara demikian.

Dan bahwa ini sudah fitnah yang ketiga yang dialami Ratna Sarumpaet : pertama, fitnah bahwa almarhum suami Ratna pemilik Alexis; kedua, fitnah Tempo memuat berita Ratna bilang akan menari bugil di Monas kalau Ahok maju independent. Berita itu dilansir oleh website corong Ahok, dan minimal ketika ketahuan bohong, mereka segera meralat.

Kasus-kasus fitnah semacam ini beresiko kena pasal karet ITE, dan dengan baik hatinya GTS mengingatkan Mawalu. Tapi rupanya Mawalu ketularan dengan Ahok, dengan jumawa berpegang pada link abal-abalnya, mengatakan Dorce harus klarifikasi di media TV nasional dulu, baru Mawalu mau percaya. Lah aneh, Dorce yang difitnah, Dorce harus klarifikasi. Berita Dorce ada di media ngga jelas, Dorce harus clearkan di media TV nasional.

Hanya gegara sepatah kalimat dari GTS bahwa 'jangan hanya karena membela Ahok yang sesama Kristen'; Mawalu langsung gede ambeg dan uring-uringan; sengit terhadap GTS sampai dibuatkan artikel khusus dan dituduh. Makasih ya Mawalu.

GTS cuma nulis 'jangan hanya karena sesama Kristen', apanya yang kotor dan makian yang ditunjukkan GTS? GTS juga bilang, kalau membela orang jangan seperti ber-iman, karena iman itu ngga usah berlogika, percaya saja. Pembelaan jenengan terhadap Ahok yang peduli orang miskin padahal ngebuldozer, yang ber-integritas padahal ketahuan nabrak UU dan bikin perjanjian preman; udah jelas mati logika berpikirnya, ber-iman seolah Ahok nabinya.

Separah-parahnya kalimat GTS, ingat, tak seburuk penyebaran posting penggiringan opini Ratna Sarumpaet sebagai transgender dan Atiqah anak angkat; jenengan juga bilang Ratna busuk - apakah itu sikap Kristiani. Jenengan jelas ketularan virus Ahok.

Tidak biasanya GTS bikin posting khusus mengulas Kompasioner; anggaplah ini yang pertama dan terakhir. GTS memang wong tuwo pantas jadi generasi bapak Mawalu kalau foto status ganteng berotot itu beneran Mawalu. Oleh karena itu sebagai wong tuwo, GTS masih peduli untuk ngebetulin salah asuhan dan gagal paham Mawalu.

Berterima kasih juga pada Admin yang menghapus tulisan itu sebab berita itu memang fitnah dan Mawalu sudah diselamatkan Admin dari resiko dituntut. Timses Ahok pembuat fitnah ini sedang ketawa ketiwi ada Mawalu yang ambil resiko menyebarkan fitnah mereka.

Tidak peru diributkan ucapan GTS ok; sebagai orang Kristen jenengan lebih berdosa menyebarkan berita fitnah terhadap Dorce dan Ratna Sarumpaet; maka bertobatlah dulu baru nuntut GTS.

Lam Sayang,

GTS69

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun