Singapura tentu sudah tidak asing lagi bagi para pelancong Indonesia, terutama bagi mereka yang gemar berbelanja. Bagi orang-orang Indonesia yang sering berkunjung ke Singapura, tentu saja sudah sangat mengenal kawasan Orchard Road, Bugis, China Town, Sentosa dengan Universal Studio-nya dan banyak lagi. Di kawasan ini saat sedang berjalan-jalan, tidak jarang kita mendengar bahasa Indonesia digunakan oleh orang-orang yang berpapasan dengan kita. Bahkan banyak pedagang yang lebih suka menggunakan bahasa Melayu ketika tahu bahwa pembelinya adalah turis dari Indonesia.
Perkembangan yang terjadi di negara ini sangat cepat. Dalam satu tahun saja sudah ada gedung-gedung baru bermunculan.
Pada kujungan yang baru-baru ini penulis lakukan (setelah dua tahun tidak ke sana), penulis sengaja berkeliling di kawasan Bugis. Penulis penasaran untuk melihat seperti apa daerah Haji Lane yang pernah dimuat di Harian Kompas. Selain itu penulis juga ingin melihat bagaimana Gardens By The Bay pada saat malam hari, karena saat terakhir berkunjung ke sana, beberapa bagian dari tempat ini masih dalam tahap pembangunan.
Saat tiba di Singapura, penulis langsung menuju apartemen yang penulis sewa di kawasan Bugis yang letaknya tidak jauh dari Bugis MRT station dan Bugis Junction. Setelah meletakkan tas, penulis pun pergi menuju ke Bugis Junction dan kemudian Bugis Village. Tujuan utama penulis adalah mencari di mana lokasi Haji Lane.
Hari sudah siang dan udara di Singapura sangat panas. Penulis pun membeli minuman yang dijajakan. Karena lapar, penulis segera menuju pusat jajanan yang ada di kawasan tersebut, namun karena saat itu adalah jam makan siang dan hari itu adalah hari Minggu jadi pusat jajanan tersebut sangat penuh. Penulis kemudian mencari pusat jajanan yang lain dan relatif lebih sepi. Penulis memesan Chicken Rice dan langsung melahapnya karena sangat lapar.
Setelah makan, dengan berbekal peta dan informasi dari artikel di Kompas, penulis mencari daerah Haji Lane. Penulis berjalan menyusuri Victoria Street menuju Northbrigde Road dan Arab Street. Di perempatan Arab Street penulis sempat melihat Mesjid Sultan. Namun karena tujuan utama penulis adalah Haji Lane jadi penulis ingin melihat daerah tersebut terlebih dahulu.
Rupanya Haji Lane adalah nama sebuah jalan dan di kiri kanannya terdapat toko-toko “vintage” yang menjual barang-barang hasil karya perancang lokal. Suasananya mirip seperti kawasan “heritage” di Malaka. Barang-barang yang ditawarkan cukup murah, unik dan lucu. Pada malam hari, ada beberapa bar yang buka dan cukup ramai dikunjungi oleh orang-orang barat maupun lokal. Di ujung Haji Lane yang berhubungan dengan Beach Street ada sebuah bar yang dinding luarnya dihiasi mural. Unik sekali. Para pelancong yang melewati jalan tersebut banyak yang mengabadikan lukisan di dinding tersebut.
Setelah beristirahat sejenak, pada sekitar jam enam sore penulis pergi menuju Gardens by the Bay dengan mengendarai MRT. Sayang sekali kartu langganan MRT yang isinya masih banyak tertinggal di Indonesia, jadi penulis harus membeli tiket lagi. Ketika tiba di Gardens By The Bay, hari sudah cukup gelap dan nampaklah di kejauhan lampu-lampu dari menara-menara penuh tanaman. Marina Bay Sands yang berdiri tegak di hadapan penulis juga terlihat indah di malam hari ditambah lagi langit Singapura pada malam itu terlihat sangat indah. Berada di Gardens By The Bay seakan berada di planet lain.
Keesokan harinya sebelum kembali ke Indonesia penulis sempatkan diri untuk membeli curry puff dari Polar. Curry Puff memang salah satu makanan dari negara tersebut yang tidak pernah penulis lewatkan. Sebenarnya ada kedai curry puff yang menjual curry puff yang lebih enak dan terletak di Killiney Road di dekat Orchard, namun karena penulis harus mengejar penerbangan kembali ke Indonesia, jadi penulis tidak memunyai cukup waktu untuk membelinya di Killiney Road.
Walaupun Singapura tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Indonesia dalam hal keindahan alam, namun penulis merasa bahwa negara kota ini selalu menarik untuk dikunjungi.
sumber foto: milik pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H