Mohon tunggu...
G Tersiandini
G Tersiandini Mohon Tunggu... Lainnya - Mantan guru di sekolah internasional

Mantan guru, penikmat kuliner dan senang bepergian.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sejenak Mengintip Keindahan Batu Karas dan Green Canyon

4 Agustus 2014   04:41 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:30 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada suatu liburan akhir pekan, bersama beberapa teman, penulis mengunjungi daerah Ciamis.Ketika itu kami mengunjungi Taman Jasper, kemudian kami menuju Batu Karas yaitu daerah pantai yang terletak di kecamatan Cijulang. tidak jauh dari Pangandaran (sekitar 35 km). Kami bermalam di sana karena ketika sampai di tempat itu hari sudah sangat malam.

Setelah makan malam di sebuah rumah makan di tepi pantai, kami mulai bertanya-tanya kepada penduduk setempat di mana kami dapat menemukan tempat penginapan. Kami pun ditawari sebuah rumah kecil tidak jauh dari rumah makan tempat kami makan malam. Setelah melihat keadaan rumah dan melakukan tawar menawar untuk harga sewa rumah itu, akhirnya kami memutuskan untuk menyewa rumah tersebut untuk satu malam.

Malam itu kami setelah membersihkan diri, kami pun segera tidur karena lelah setelah menghabiskan waktu berjam-jam menuju Taman Jasper dan Batu Karas . Ketika pagi hari, kami bangun saat subuh dan berjalan ke pantai - yang jaraknya sangat dekat dari rumah itu – untuk melihat matahari terbit. Kami berjalan di tepi pantai yang landai sambil menikmati suara deburan ombak. Kami terus menyusuri pantai menanti matahari menampakkan diri. Saat matahari mulai mengintip, pemandangan di pantai itu terlihat indah sekali. Kami bisa melihat semburat warna jingga di langit. Sambil menikmati keindahan yang disuguhkan saat matahari mulai muncul, kami terus berjalan menyusuri pantai dan sampailah kami di suatu tempat di mana terdapat karang yang menjorok ke laut. Ombak dengan ganas menerjang karang-karang tersebut. Pemandangan saat  ombak membentur karang-karang tersebut sangat memesona. Kami pun naik ke bagian atas karang  dan menikmati pemandangan dari atas bukit karang itu. Cantik sekali.

[caption id="attachment_350827" align="aligncenter" width="300" caption="Matahari terbit di Batu Karas"][/caption]

[caption id="attachment_350828" align="aligncenter" width="300" caption="Keindahan Batu Karas"]

1407074954300393035
1407074954300393035
[/caption]

[caption id="attachment_350829" align="aligncenter" width="300" caption="Batu Karas"]

14070751151320862288
14070751151320862288
[/caption]

Dari bukit tersebut kami kemudian turun menuju sebuah warung yang berada di tepi pantai untuk sarapan. Menjelang jam 7:30 pagi, kami pun kembali ke rumah tempat kami bermalam dengan menyusuri pantai. Dalam perjalanan pulang kami melihat perahu-perahu nelayan yang dipenuhi ikan. Para nelayan tersebut menawarkan hasil tangkapan mereka. Beberapa pembeli langsung membakar ikan-ikan yang mereka beli di tepi pantai untuk sarapan.

Setelah membersihkan diri, kami pun bersiap-siap untuk meninggalkan Batu Karas. Kami menuju Green Canyon yang letaknya cukup dekat dari Batu Karas. Sebelum sampai Green Canyon, kami bisa melihat sungai yang berwarna hijau. Wow bagus sekali kelihatannya. Tak berapa lama kemudian sampailah kami ke area parkir di kawasan wisata Green Canyon. Kami kemudian membeli karcis perahu. Kami menyewa satu perahu menuju Green Canyon, kemudian kami akan berbalik arah menuju lagoon, sebuah dataran pasir hasil pertemuan sungai dan laut.

[caption id="attachment_350830" align="aligncenter" width="300" caption="Tempat penyewaan perahu"]

1407075316898829173
1407075316898829173
[/caption]

Perjalanan dengan perahu menuju Green Canyon sangat indah. Kita dapat melihat perpaduan antara tebing-tebing dan pepohonan nan hijau. Tebing di kiri kanan jalan sangat unik karena kita dapat melihat stalagtit-stalagtit kecil. Biasanya stalagtit dapat kita temukan di gua-gua, namun di tebing di tepi sungai ini pun stalagtit dapat kita temukan .

[caption id="attachment_350831" align="aligncenter" width="300" caption="Tebing di tepi sugai"]

14070754181161751024
14070754181161751024
[/caption]

Akhirnya sampailah kami di Green Canyon. Perahu kami memasuki mulut gua dan di situ sudah banyak perahu yang ditambatkan, karena perahu tidak dapat masuk lebih ke dalam lagi. Kami pun turun dari perahu dan naik ke bebatuan. Kami berdiri di bebatuan sambil menikmati pemandangan di sekeliling. Atap gua dipenuhi stalagtit yang menawan, sementara di hadapan kami terlihat sungai yang berwarna hijau tosca dan tebing yang menjulang tinggi di sisi kiri dan kanan sungai. Indah sekali. Ingin rasanya turun dan bermain-main di sungai nan hijau itu.

[caption id="attachment_350833" align="aligncenter" width="300" caption="Mulut gua"]

1407075486996147254
1407075486996147254
[/caption]

[caption id="attachment_350834" align="aligncenter" width="300" caption="Memasuki gua"]

1407075783330580298
1407075783330580298
[/caption]

Saat sedang menikmati pemandangan di hadapan kami, tiba-tiba kami didatangi oleh seseorang yang ternyata tukang perahu kami. Dia menawarkan untuk mengantar kami berenang di sungai itu dan melihat keindahan tebing-tebing yang menjulang tinggi. Pucuk dicinta ulam tiba, kami pun setuju untuk masuk ke dalam sungai dan melihat pemandangan yang menurut pemandu kami lebih indah. Awalnya penulis agak ragu karena tidak membawa baju ganti, namun akhirnya penulis tidak peduli karena ini adalah kesempatan yang mungkin tidak akan terulang lagi.

[caption id="attachment_350836" align="aligncenter" width="300" caption="Stalagtit di atap gua"]

1407075833546706802
1407075833546706802
[/caption]

Kami pun menuruni bebatuan dan mulai berenang di sungai. Kami harus mengenakan pelampung untuk berjaga-jaga saja. Ketika itu baru penulis tahu bahwa salah seorang teman yang juga ingin menyusuri sungai tersebut ternyata tidak bisa berenang. Namun dengan bantuan pemandu kami dan pelampung yang dikenakannya, dia tidak perlu merasa panik walaupun aliran sungai saatitu cukup deras. Sambil telentang, dia menikmati keindahan yang ada di sekitar kami.

[caption id="attachment_350837" align="aligncenter" width="300" caption="Siap mengarungi sungai"]

14070758791520410790
14070758791520410790
[/caption]

Di kiri kanan kami terdapat tebing nan tinggi yang sangat indah. Kami juga dapat menikmati langit nan biru di atas kami. Stalagtit pun nampak begitu indah dan dari situ telihat tetesan air. Sementara di atas tebing nampak pepohonan hijau. Pemandangan tersebut benar-benar memesona. Akhirnya, kami sampai di ujung sungai. Di tempat itu seolah-olah sungai tersebut berakhir (walaupun sebenarnya tidak demikian). Di kawasan ini terdapat sebuah batu yang mirip jamur. Biasanya banyak orang sering naik ke batu tersebut kemudian melompat ke air. Ingin sekali penulis mencobanya, namun penulis tidak memiliki nyali untuk melakukannya.

[caption id="attachment_350847" align="aligncenter" width="300" caption="Tebing di kiri kanan sungai"]

14070768591795873455
14070768591795873455
[/caption]

[caption id="attachment_350838" align="aligncenter" width="300" caption="Pemandangan di ujung sungai"]

1407075921593394164
1407075921593394164
[/caption]

[caption id="attachment_350844" align="aligncenter" width="300" caption="Pemandangan di ujung sungai"]

1407076219613987116
1407076219613987116
[/caption]

Ketika itu pemandu yang bersama kami menawarkan untuk mengantarkan kami berjalan lebih jauh lagi menuju gua. Namun, kami menolak karena hari sudah siang dan kami masih akan pergi ke lagoon. Setelah puas bermain-main dan menikmati keindahan alam yang ditawarkan, kami pun kembali ke mulut gua. Kami pun kembali menaiki perahu menuju ke lagoon. Teman-teman pria penulis dengan santai melepas baju mereka, sementara penulis tidak bisa melakukannya dan harus berbasah-basah di perahu.

Perjalanan perahu ke lagoon cukup jauh, jadi lama-kelamaan baju dan celana pendek penulis pun kering. Di sepanjang jalan pemandangan pun mulai berubah. Air yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi kecoklatan karena sudah bercampur dengan lumpur. Di kiri kanan tampak tanaman-tanaman hijau yang cukup lebat, namun jenisnya berbeda dengan tanaman-tanaman yang ada saat menuju Green Canyon. Di sungai itu nampak pula gubuk-gubuk kecil dengan tiang-tiang tinggi yang nampaknya seperti tempat menangkap ikan.

[caption id="attachment_350839" align="aligncenter" width="300" caption="Tempat menangkap ikan"]

14070759871175619069
14070759871175619069
[/caption]

Setelah sekitar 45 menit, sampailah kami di Lagoon. Di situ terdapat sebuah daratan berpasir yang sebenarnya merupakan sebuah delta hasil pertemuan sungai dan laut. Ketika perahu mulai merapat, pantai pasir yang kelihatan berlapis-lapis terlihat seolah-olah berputar. Indah sekali kelihatannya. Kami pun turun dari perahu dan mulai menapaki pasir-pasir halus berwarna cokelat tersebut. Saat kami berjalan di pasir halus yang tergenang air, kaki kami pun terperosok ke dalam. Cukup sulit melepaskan diri dari cengkeraman pasir tersebut, terutama jika kita memakai sepatu yang tidak terikat dengan kuat di kaki kita. Kami harus berhati-hati, dan berjalan di pasir yang basah tersebut ternyata sangat berat dan sulit. Di situ kami juga melihat beberapa nelayan yang menebar jala mereka.

[caption id="attachment_350840" align="aligncenter" width="300" caption="Pertemuan sungai dan laut"]

1407076041418325664
1407076041418325664
[/caption]

[caption id="attachment_350841" align="aligncenter" width="300" caption="Pasir berlapis"]

14070760881433382422
14070760881433382422
[/caption]

[caption id="attachment_350842" align="aligncenter" width="300" caption="Nelayan dan jalanya"]

14070761221570300966
14070761221570300966
[/caption]

Kami berjalan terus dan kami mulai mendengar debur ombak. Ternyata kami sudah sampai di tepi pantai. Kami pun menikmati pemandangan di hadapan kami. Ombak saling berkejaran. Agak ke tengah nampak perahu nelayan sedang berlayar.

[caption id="attachment_350843" align="aligncenter" width="300" caption="Nelayan di laut"]

1407076174264279461
1407076174264279461
[/caption]

Saat hari sudah mulai siang, kami pun memutuskan untuk kembali ke terminal perahu. Setelah membersihkan diri di kamar mandi umum yang tersedia, kami pun meneruskan perjalanan ke Bandung.

Jawa Barat memang memiliki tempat-tempat yang sangat menarik dan penulis merasa sangat beruntung karena dapat mengunjungi tempat-tempat yang sangat indah dan memesona tersebut.

Sumber foto: pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun