[caption id="attachment_350838" align="aligncenter" width="300" caption="Pemandangan di ujung sungai"]
[caption id="attachment_350844" align="aligncenter" width="300" caption="Pemandangan di ujung sungai"]
Ketika itu pemandu yang bersama kami menawarkan untuk mengantarkan kami berjalan lebih jauh lagi menuju gua. Namun, kami menolak karena hari sudah siang dan kami masih akan pergi ke lagoon. Setelah puas bermain-main dan menikmati keindahan alam yang ditawarkan, kami pun kembali ke mulut gua. Kami pun kembali menaiki perahu menuju ke lagoon. Teman-teman pria penulis dengan santai melepas baju mereka, sementara penulis tidak bisa melakukannya dan harus berbasah-basah di perahu.
Perjalanan perahu ke lagoon cukup jauh, jadi lama-kelamaan baju dan celana pendek penulis pun kering. Di sepanjang jalan pemandangan pun mulai berubah. Air yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi kecoklatan karena sudah bercampur dengan lumpur. Di kiri kanan tampak tanaman-tanaman hijau yang cukup lebat, namun jenisnya berbeda dengan tanaman-tanaman yang ada saat menuju Green Canyon. Di sungai itu nampak pula gubuk-gubuk kecil dengan tiang-tiang tinggi yang nampaknya seperti tempat menangkap ikan.
[caption id="attachment_350839" align="aligncenter" width="300" caption="Tempat menangkap ikan"]
Setelah sekitar 45 menit, sampailah kami di Lagoon. Di situ terdapat sebuah daratan berpasir yang sebenarnya merupakan sebuah delta hasil pertemuan sungai dan laut. Ketika perahu mulai merapat, pantai pasir yang kelihatan berlapis-lapis terlihat seolah-olah berputar. Indah sekali kelihatannya. Kami pun turun dari perahu dan mulai menapaki pasir-pasir halus berwarna cokelat tersebut. Saat kami berjalan di pasir halus yang tergenang air, kaki kami pun terperosok ke dalam. Cukup sulit melepaskan diri dari cengkeraman pasir tersebut, terutama jika kita memakai sepatu yang tidak terikat dengan kuat di kaki kita. Kami harus berhati-hati, dan berjalan di pasir yang basah tersebut ternyata sangat berat dan sulit. Di situ kami juga melihat beberapa nelayan yang menebar jala mereka.
[caption id="attachment_350840" align="aligncenter" width="300" caption="Pertemuan sungai dan laut"]
[caption id="attachment_350841" align="aligncenter" width="300" caption="Pasir berlapis"]
[caption id="attachment_350842" align="aligncenter" width="300" caption="Nelayan dan jalanya"]
Kami berjalan terus dan kami mulai mendengar debur ombak. Ternyata kami sudah sampai di tepi pantai. Kami pun menikmati pemandangan di hadapan kami. Ombak saling berkejaran. Agak ke tengah nampak perahu nelayan sedang berlayar.
[caption id="attachment_350843" align="aligncenter" width="300" caption="Nelayan di laut"]
Saat hari sudah mulai siang, kami pun memutuskan untuk kembali ke terminal perahu. Setelah membersihkan diri di kamar mandi umum yang tersedia, kami pun meneruskan perjalanan ke Bandung.
Jawa Barat memang memiliki tempat-tempat yang sangat menarik dan penulis merasa sangat beruntung karena dapat mengunjungi tempat-tempat yang sangat indah dan memesona tersebut.
Sumber foto: pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H