Mohon tunggu...
G Tersiandini
G Tersiandini Mohon Tunggu... Lainnya - Mantan guru di sekolah internasional

Mantan guru, penikmat kuliner dan senang bepergian.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Palangkaraya dan Pesonanya

26 Januari 2015   01:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:23 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_393213" align="aligncenter" width="300" caption="Gereja di Mandomai"]

14221854701182036332
14221854701182036332
[/caption]

[caption id="attachment_393211" align="aligncenter" width="300" caption="sunset"]

1422185380146857600
1422185380146857600
[/caption]

Hari pun semakin gelap dan kami memutuskan untuk kembali ke Palangkaraya. Keesokan harinya hujan mengguyur kota Palangkaraya. Awalnya kami berencana untuk menyusuri sungai Kahayan, namun pagi itu hujan yang turun sejak subuh belum juga berhenti dan teman kami menelepon dan mengatakan bahwa dia dan keluarganya akan mengajak kami makan siang. Kami lalu mengurungkan niat kami untuk melakukan susur sungai. Sambil menunggu siang tiba, ketika hujan mulai mereda, kami berjalan ke perkampungan yang ada di dekat hotel kami dan kembali ke warung yang sehari sebelumnya kami kunjungi. Sesampai di sana, hujan kembali turun dengan deras. Kami pun sarapan di warung tersebut sambil berbincang-bincang dengan pemilik warung dan para pengunjung warung lainnya.Cukup lama kami di warung itu menunggu sampai hujan reda. Ketika hujan sudah mulai reda, kami segera kembali ke hotel dan menunggu teman kami.

Siang hari, teman kami dan keluarganya tiba. Kami kemudian menuju sebuah rumah makan (penulis lupa namanya). Teman tersebut memesankan ikan patin bakar, sayur pakis dan banyak lagi. Ketika makanan datang, kami kaget melihat begitu banyak ikan yang disajikan. Teman kami mengatakan bahwa di sana biasanya satu ikan untuk satu orang. Wah, mana mungkin kami masing-masing bisa menghabiskan seekor ikan yang besar tersebut sendirian. Baru penulis mengerti kenapa ketika kami baru tiba, saat makan malam teman tersebut membuat komentar: “wah pantas orang-orang Jakarta banyak yang kaya, ikan seekor dimakan beramai-ramai”. Rupanya di sana mereka biasa menyantap seekor ikan sendirian. Setelah makan, kami sempat dibawa melihat-lihat kota dan menjelang malam kami kembali ke hotel.

[caption id="attachment_393212" align="aligncenter" width="300" caption="Sungai Kahayan"]

1422185439850235318
1422185439850235318
[/caption]

Penulis sangat menikmati perjalanan ke Palangkaraya. Namun, masih banyak tempat yang belum sempat penulis kunjungi. Jika ada kesempatan, penulis ingin sekali kembali ke sana dan mengunjungi tempat-tempat yang belum sempat penulis kunjungi termasuk melihat Owa.

Gmt18012015

Sumber foto: milik pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun