Mohon tunggu...
Gabriel Sujayanto
Gabriel Sujayanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

blogger penulisan efektif (djantobronto.wordpress.com), editor, freelancer, penyuka fotografi.

Selanjutnya

Tutup

Money

Jokowi – Tol Cipali dan Trisakti

7 Juli 2015   11:05 Diperbarui: 12 Agustus 2015   03:49 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tol Cipali berpotensi menurunkan biaya operasional kendaraan truk angkutan barang Rp 3.093 per kilometer, atau USD 34 sen per kilometer ke angka rata-rata  Asia, sebesar USD 22 sen per kilometer. Sebuah impian yang mulai terwujud sejalan dengan pembangunan tol laut dan jaringan tol Nusantara. 

 

“Apa yang kita kerjakan adalah sesuatu yang produktif, membangun jalan, bangun tol, bangun pelabuhan,” ujar Presiden Jokowi saat  menggelar rapat kabinet paripurna  di Kantor Presiden, Jakarta, (24/12/2014). Jokowi menjelaskan bahwa pemerintah saat ini memiliki ruang fiskal yang cukup untuk melakukan pembangunan. Maka dari itu, kesempatan itu dinilai beliau tepat untuk mendorong sektor produktif

Nyaris hanya 6 bulan setelah rapat  kabinet tersebut, Sabtu 13 Juni, 2015, Presiden Joko Widodo meresmikan Tol Cikopo – Palimanan (Cipali) sepanjang 116,75 km. Ruas tol terpanjang di Indonesia ini tersambung dengan dua ruas jalan tol yang telah beroperasi. Tol Jakarta –Cikampek di sebelah barat dan jalan tol Palimanan – Kanci di sebelah timur. Ketiga ruas tol tersebut menjadi bagian dari sistem jalan tol Trans Jawa.

Membangun jalan tol menjadi langkah penting dalam membangun urat nadi perekonomian. Ibarat pembuluh darah yang sehat, oksigen mengalir bebasd ke organ-organ penting, membuat   badan jadi bugar. Pun dalam kerangka kelancaran roda perekonomian nasional, jalan bebas hambatan membuat distribusi barang dan jasa lancar. “When we build infrastructure we build nation,” tandas Velix Wanggai, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyampaikan pesan dari Menteri Basuki Hadimuljono saat menemani Kompasianer melakukan visiting ke Tol Cipali, Sabtu, 4/7/2015.

Kehadiran jalan tol akan menciptakan apa yang disebut dalam ilmu ekonomi sebuah multiflier effect. Efek berantai itu muncul dalam bentuk pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat pada wilayah yang dilalui jalan tol tersebut. Itu juga berarti meningkatkan pemerataan hasil pembangunan. Manfaat lainnya adalah meningkatkan mobilitas orang dan barang ke berbagai pelosok. Pengguna jalan tol akan mendapatkan keuntungan berupa penghematan biaya operasi kendaraan (BOK) dan waktu dibanding apabila melewati jalan non tol. Pembangunan jalan tol juga mendorong masyarakat umum ikut berpartisipasi dalam pembiayaan, lewat pembelian obligasi pemerintah dan saham BUMN yang bergerak di bidang konstruksi.  

Kita ambil satu contoh tentang BOK. Sebelumnya ada banyak keluhan, soal besarnya biaya transportasi antardaerah yang menggerus keuntungan pengusaha. Pada April 2008,  Asia Foundation, merilis survei  soal Biaya Transportasi Barang Angkutan, Regulasi, dan Pungutan Jalan di Indonesia. Riset itu menyimpulkan  biaya angkutan barang dalam negeri yang begitu tinggi merupakan hambatan besar bagi tingkat pertumbuhan di Indonesia. Biaya logistik dalam negeri di Indonesia lebih tinggi daripada di Vietnam, Thailand, Malaysia dan Cina.

 

Studi ini juga menemukan bahwa secara keseluruhan biaya operasional kendaraan untuk truk angkutan barang sebesar Rp 3.093 per kilometer, atau sekitar USD 34 sen per kilometer. Angka ini lebih tinggi daripada biaya rata-rata untuk Asia, yang sebesar USD 22 sen per kilometer. Riset tersebut menunjukkan, biaya transportasi dalam negeri menjadi hambatan  daya saing perdagangan Indonesia di tingkat internasional. Biaya transportasi ini dengan sendirinya akan dimasukkan ke dalam pos biaya. Alhasil beban biaya tersebut ditanggung oleh konsumen dalam wujud harga yang lebih mahal dibandingkan dengan produk sejenis di negara lain.

 

Nah, pengoperasian tol Cipali (Cikopo – Palimanan) akan memangkas jarak sekitar 40 km dibandingkan dengan lewat pantai utara jawa (pantura). Alhasil biaya distribusi juga bakal berkurang. Berapa besarannya, masih perlu dihitung secara rinci. Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia Zaldy Masita seperti dikutip Tempo.co.id mengatakan besaran tarif yang dikenakan di Tol Cipali sepadan dengan efisiensi yang didapat pengusaha logistik. Paling tidak dalam bentuk berkurangnya konsumsi bahan bakar, berkurangnya waktu tempuh, dan berkurangnya kelelahan yang dirasakan oleh para pengemudi.

 

Nantinya sesuai rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 jalan tol tersebut akan meliputi  pembangunan jalan tol Trans-Sumatera, Trans-Jawa, jalan tol Samarinda-Balikpapan dan Jalan tol Manado-Bitung.  Berbagai ruas tol baru di tanah air tersebut  muaranya adalah untuk mempercepat pembangunan transportasi dengan penguatan industri nasional untuk mendukung  Sistem Logistik Nasional dan penguatan konektivitas nasional dalam kerangka mendukung kerjasama regional dan global.

Sebuah impian mewujudkan kemandirian ekonomi sesuai amanat Trisakti di pemerintahan Presiden Jokowi.  

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun