Entah apa yang mendasari Kemendikbud merekomendasikan buku-buku sastra dengan penafian seperti ini untuk jenjang SD/MI. Meskipun hanya merupakan rekomendasi, ada baiknya jika Kemendikbud lebih bijak dalam memilih buku sastra untuk anak-anak karena pada jenjang ini anak-anak masih sangat mudah terpengaruh.Â
Dengan dipilihnya buku-buku sastra yang memuat penafian seperti ini akan memberikan kesan bahwa perwujudan budaya membaca hanya bisa dilakukan di sekolah bersama pendidik atau hanya saat ada pengawasan dari orang tua saja.
Jika begini, tujuan menumbuhkan minat literasi atas dasar kecintaan terhadap buku, bukan karena 'paksaan', tidak tercapai. Kemendikbud harus segera berbenah dengan memberikan rekomendasi buku sastra yang sesuai untuk jenjang sekolah anak dan mempermudah akses buku-buku sastra agar Program Sastra Masuk Kurikulum dapat terlaksana dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H