Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Merawat Paman

24 April 2024   05:55 Diperbarui: 24 April 2024   05:58 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Dok. Pribadi (Paman)

Paman menpunyai kebiasaan resik, yaitu, kalau mau makan harus ada air kobokan (air cuci tangan).  Jadi setiap Paman mau makan selalu membersihkan tangan, baru Paman makan dan waktu makan selesai tangannya dibersihkan dan tidak ketinggalan lap untuk membersihkan mulutnya.

Pada jam 12.00 - 13.00 WIB, Paman makan siang sangat sederhana, nasi sekepel, sepotong ayam (daging sapi/ikan/tahu/tempe), sayur sop (sayur asem/sayur tumis pare/ tumis terong kecap/pokcay). dan tidak ketinggal sepotong buah pepaya atau pisang.

Satu jam setelah makan siang, Paman istirahat atau tidur siang selama 1 jam.

Setelah bangun, Paman siap-siap mau mandi sore (antara jam 15.00- 16.00 WIB). Dengan membawa baskom (tempat alat -alat mandi, terdiri sabun mandi, sabun rinso, sikat gigi, odol dan kaleng pispot untuk buang air kecil). Paman untuk jalan dari kamar tidur ke kamar mandi harus dipandu dengan menggunakan seutas tambang plastik yang diikat dari pintu kamar ke pintu kamar mandi.

Selesai mandi, Paman menuju ke tempat cuci pakaian sambil membawa baskom, menelurusi  tambang plastik merah yang diikat dari tangga ke tempat cuci. Paman masih bisa menyuci pakaian sendiri, hanya perlu disiapkan  kursi jengkok dan gayung serta tempat air yang posisinya tidak diubah-ubah.

Menyuci pakaian selesai, Paman menjemur pakai di tempat jemuran, yang awalnya harus dipandu dengan menggunakan gantungan. Pakaian yang sudah kering, dilampirkan di leher dan kemudian pakaian yang sudah di cuci di gantungin. Tempat jemuran ini tidak boleh berubah posisinya.

Setelah mandi dan menyuci pakaian, Paman kembali ke kamar tidur melalui tambang merah dan putih. Di tempat tidur Paman menggunakan Balsem untuk menggosokan tubuhnya, terutama bagian perut. Kemudian Paman rebahan sambil istirahat sore.

Meja makan disiapkan dan dibersihkan untuk makan malam Paman. Seperti ganti air kobokan, menyiapkan cuntang (gelas besar) berisi air putih untuk minumnya. Sepiring nasi putih sekepel, sayur sop/tumis pare dan sebutir telur rebus dibumbui kecap manis.

Paman makan malam antara jam 19.00 - 21.00 WIB, setelah mendengarkan siaran Radio Elshinta Batik (Bincang Santai Indonesia -Tiongkok), kegemarannya dan satu-satu hiburan bagi Paman.

Paman tidur malam jam 22.00 sampai jam 03.00. Setelah bangun tidur, kegiatan Paman di pagi hari diisi dengan berolahraga ringan di ruang kamar tidur dengan berdiri sambil menggerakkan kaki dan tangan selama 20 menit, dilanjutkan sembahyang di depan Altar sambil membacakan Paritta Suci dan Keng Ta Pei Shen Cou - Maha Karuna Dharani. Paman sangat hapal Keng ini yang terdiri dari 84 dewa di luar kepala, setelah itu dilanjutkan Dengan Meditasi selama 30 menit.

Source: Dok. Pribadi (Paman sembahyang di waktu dini hari)
Source: Dok. Pribadi (Paman sembahyang di waktu dini hari)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun