Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ilusi, Kekeliruan, dan Kesadaran dalam Konsep Buddhisme

17 Maret 2024   05:55 Diperbarui: 17 Maret 2024   07:54 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam meditasi, kita dapat mengamati kemunculan dan perubahan objek-objek pengalaman dalam kesadaran kita dengan penuh kehadiran dan ketenangan. Melalui pengamatan yang teliti, kita dapat melihat dengan jelas sifat impermanen dan tak bermakna dari objek-objek tersebut, sehingga kitadapat melepaskan diri dari melekat pada mereka. Dengan memahami bahwa kesadaran adalah fenomena yang terus berubah dan tidak memiliki substansi yang tetap, kita dapat mengurangi kekliruan dan ilusi yang muncul.

Selain melalui meditasi, ada juga praktik-praktik spiritual lainnya yang dapat membantu kita dalam mengatasi kekeliruan dan ilusi. Misalnya, mempelajari ajaran-ajaran Buddhisme dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami konsep Dharma, kita dapat memiliki panduan yang jelas dalam menghadapi tantangan dan kesulitan yang muncul.

Selain itu, penting juga untuk mengembangkan sikap welas asih dan belas kasihan terhadap diri sendiri dan orang lain. Ketika kita memahami bahwa semua manusia mengalami penderitaan dan ketidakpuasan, kita dapat mengembangkan empati yang mendalam dan bersikap baik kepada mereka. Dengan melakukan ini, kita dapat memperluas pemahaman kita tentang keterkaitan dan saling ketergantungan dalam kehidupan.

Wasana Kata

Mengatasi kekeliruan dan ilusi merupakan perjalanan yang membutuhkan pemahaman mendalam mengenai konsep kesadaran dalam Buddhisme. Dengan memahami sifat impermanen dan tak bermakna dari objek-objek pengalaman, dan dengan mengembangkan sikap welas asih dan belas kasihan terhadap diri sendiri dan orang lain, kita dapat mengurangi kekeliruan dan ilusi yang menghalangi kita untuk mencapai kedamaian dan kebahagiaan yang sejati. Melalui meditasi dan praktik spiritual lainnya, kita dapat mengembangkan pemahaman yang mendalam mengenai kesadaran dan mengintegrasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

**

Makassar, 17 Maret 2024
Oleh: Enrigue Justine Sun, Kompasianer Mettasik

Podcaster | Public Speaker | Author | Dharmaduta | Songwriter

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun