Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ujian Terberat dalam Hidupku

28 Februari 2024   03:31 Diperbarui: 28 Februari 2024   03:56 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ujian Terberat Dalam Hidupku (gambar: medcom.id, diolah pribadi)

Suhu udara menurun hingga minus lima derajat Celsius menambah dinginnya malam ini. Dengan jaket tua yang kubawa ke kota pelajar yang sangat jauh dari kota kelahiranku, dan yang telah setia menemaniku dari hari ke hari, tidak mampu mengusir rasa dingin yang menyelimutiku malam ini. Brr....

Keluar dari kampus, kutelusuri jalan pulang ke gudang kesayanganku. Angin dingin menerpa wajahku. Gigiku pun bergemeletuk karena kedinginan yang mencekam di awal Desember.

Terbayang kembali tahun-tahun penuh perjuangan yang kulalui sejak tamat SMA hingga meraih gelar S1 di Universitas Negeri di kota kelahiranku dan terus berusaha mencari dana dengan bekerja keras, banting tulang dari pagi hingga malam, untuk meraih gelar Master di negeri orang nun jauh di sana.

Akhirnya terwujud juga keinginanku.

Berangkatlah aku yang tidak pernah meninggalkan kota kelahiranku sejak lahir, ke tempat yang sangat jauh, yang membutuhkan lebih dari 10 jam untuk tiba di sana.

Dag-dig-dug juga rasa hatiku, namun kuberanikan diri karena ini merupakan impian terbesarku.

Kejutan besar menantiku begitu aku menjejakkan kakiku di negeri orang. Apakah itu?

Koperku ternyata tidak mengikuti langkahku ke tempat impianku, tetapi nyasar ke negeri lain, hahaha.

Untung temanku datang menjemputku di bandara dan mengizinkanku untuk tinggal di tempat kosnya untuk sementara waktu. Pakaianku cuma satu-satunya yang menempel di badanku, termasuk jaket tua Ayahku yang kupakai dari rumah.

Koper kesayanganku baru tiba seminggu kemudian. Tak terbayangkan akan terjadi hal seperti ini dalam hidupku. Namun hal ini tidak menyurutkan langkahku untuk meraih cita-citaku.

Aku terus maju dengan berusaha semampuku mengatasi kesulitan yang timbul. Dan bersyukur sekali karena pertolongan selalu muncul di saat yang tepat. Mungkin karena karma baikku berbuah pada saat yang tepat.

Selama kuliah di sana, aku tinggal di sebuah gudang yang sebenarnya merupakan tempat latihan kungfu milik paman seorang teman yang telah mengizinkanku tinggal di sana tanpa dipungut biaya apapun.

Sungguh tak menyangka bahwa ajakan dari seorang teman untuk membantu di wihara yang letaknya agak terpencil di pinggir kota membawa berkah dalam hidupku.

Awalnya dia mendapat tawaran untuk menjadi sukarelawan untuk mengurus 2 orang Bhante yang tinggal di wihara tersebut karena pengurus wihara tersebut akan pulang ke kampung halamannya selama 6 minggu untuk urusan keluarga. Namun karena dia kuatir tidak bisa menjalankan tugas tersebut sendirian karena wiharanya lumayan besar, makanya dia mengajakku untuk bersama-sama melakukan kebajikan.

Kebetulan pada saat itu aku sedang menunggu panggilan dari perusahaan untuk praktik kerja sebagai bahan untuk membuat skripsi. Kesempatan langka itu langsung kusambar dengan senang hati karena bisa berbuat kebajikan dan mendalami ajaran Sang Buddha langsung dari pakarnya.

Setiap pagi kami memasak makanan untuk Bhante dan tentu saja kami juga menikmati makanan tersebut. Lalu kami membersihkan wihara tersebut dan juga mengurus tamannya yang cukup luas, dan tugas-tugas lainnya. Selain itu kami bisa mengikuti kebaktian bersama dengan umat Buddha di daerah tersebut sambil kami merealisasikan hobi membaca dengan melahap buku-buku dhamma yang tersedia. Benar-benar bahagia di wihara yg membuat kita merasa tenang dan damai.

Singkat cerita, aku berhasil mewujudkan impianku setelah berjuang keras selama 7 tahun. Inilah ujian terberat dalam hidupku, namun aku merasa bahagia karena bisa pulang kembali ke tanah airku, NKRI tercinta, dan bertekad bulat akan membangun bangsa dan negaraku.

Semoga tercapai keinginanku. Sadhu, sadhu, sadhu.

**

Medan, 28 Februari 2024
Penulis: Tania Salim, Kompasianer Mettasik

Be Grateful! Be Happy! Be Strong!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun