Kehidupan adalah sebuah perjalanan yang berliku-liku
Masa kanak-kanak adalah masa pembelajaran
Ketika dewasa saatnya berjuang
Mengejar dan berkarya mengisi kehidupan
Membangun rumah tangga sendiri
Membina rumah tangga bahagia
Jangan melupakan ayah, bunda, kakek, dan nenek
Meluangkan waktu memperhatikan mereka
Membimbing dan mengantarkan putra-putri membangun rumah tangga sendiri
Melepas mereka untuk mandiri dan menikmati kehidupan bersama keluarga
Memasuki usia pensiun, saatnya memperhatikan diri sendiri bersama pasangan hidup. Berkumpul dengan teman-teman, selagi masih bisa
Menikmati aneka makanan lezat selagi masih mampu
Melihat pemandangan indah, selagi masih mempunyai kesempatan
Menggunakan waktu untuk berkarya yang baik dan bermanfaat bagi diri sendiri dan banyak orang
Jangan memaksakan diri
Jangan menyerah dengan keterbatasan tubuh yang sudah renta dan bergantung pada orang lain
Minta dilayani. Menimbulkan derita yang berkepanjangan
Mengumpulkan berkah dengan memberi, melepas, dan melayani
Sesuai dengan kondisi badan yang sudah renta
Menikmati kehidupan tenang, damai, dan bahagia
Semoga semua makhluk hidup berbahagia
**
Tegal, 06 Januari 2024
Penulis: Suriya Dhammo Lie, Kompasianer Mettasik
Dharmaduta | Aktivis Buddhis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H