Ketika disini saya sendiri. Ya, hanya sendirian saja, membiarkan tubuh saya merasakan sentuhan kasur, dengan kepasrahan yang sangat, mengamati segala sensasi tubuh yang muncul.
Menyadari rasa ketidaknyamanan ini memang bagian dari proses yang harus saya lalui.
Bila dulu hanya ada dalam teks yang saya baca, bila dulu hanya saya dengar dari para guru dan kalyanamitra maka kali ini, setiap kali rasa ini hadir, saya mendapat prakteknya langsung. Saya nyata berada di dalamnya.
Suasana tenang dalam ruangan ini, saya berusaha praktek meditasi, mengamati batin ketika perasaan tak nyaman ini muncul lagi.
Melalui begitu banyak proses. Proses persiapan ke rumah sakit, proses di perjalanan saat dibonceng putri saya naik sepeda motor, proses masuk ke IGD.
Mengamati proses pada saat petugas medis dengan ramah serta sigap langsung melakukan tindakan medis, tanpa banyak ba-bu-bi. Setelah satu persatu alat dipasang, petugas mulai menanyakan detailnya. Penangangannya sangat efektif, dilakukan waktu dalam waktu yang cepat. Begitu pula segala informasi yang kami perlukan, terutama tentang administrasi pendaftaran rawat inap.
Lalu, sambil berbaring saya mulai bersahabat dengan kondisi saya. Merasakan dengan penuh perhatian saat saya dinaikkan ambulance menuju RSPHD untuk menjalani Ct-scan kemudian kembali lagi ke Rumah sakit semula.
Semua berjalan dengan baik. Sebagai pasien Rumah Sakit Condong Catur ini, saya merasa dimanusiakan. Kebersihan terjaga, semua pertugas ramah, mulai dari bagian pendaftaran, dokter, perawat, petugas ambulans, petugas kebersihan, petugas pengantar makanan. Sebagai pasien saya benar-benar merasa tenang.
Namun, ternyata memang tidak ada yang sempurna. Masalah muncul ketika salah satu petugas IGD menanyakan sesuatu, "Permisi, Bu. Kartu KIS Ibu non aktif. Kami sudah menunggu beberapa saat, kami kira server kami bermasalah, ternyata setelah kami cek berulang, kartu Ibu memang non aktif. Bolehkah saya bertanya, kapan terakhir ibu menggunakannya?"
Jedarrrr...