Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Magha Layak Menjadi Sakka

22 Oktober 2023   05:55 Diperbarui: 22 Oktober 2023   06:21 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maggha Layak Menjadi Sakka (gambar: dhammawheel.com, diolah pribadi)

Sejauh informasi terkini yang kita punya dari sutta dan riwayat Buddha, yang menjadi Sakka saat ini dahulu adalah seorang pemuda bernama Maggha. Ceritanya bermula pada masa yang sudah sangat sangat sangat lama sekali. Saya tidak ingat rincian kisah ini, dan mungkin ada kekeliruan di sana sini, tetapi saya akan menceritakan kembali dengan memakai kata-kata saya sendiri.

Pada sebuah kehidupan di masa lampau, tersebutlah seorang pemuda bernama Maggha.

Suatu ketika saat dilangsungkan sebuah festival di desanya, Maggha memutuskan untuk membersihkan sepetak lahan sebagai tempat dia berdiri menyaksikan pertunjukan dari festival itu. Ketika dia selesai menyiapkan petak itu, tiba-tiba seseorang dari para penonton mendorongnya minggir dan menyerobot petak yang sudah siap itu. 

Maggha tidak marah, dia hanya sekadar menyingkir dan mencari petak lain untuk dia siapkan. Tapi kejadian itu berulang lagi, selesai menyiapkan petak untuk dirinya, tiba-tiba seseorang lainnnya mendorong dia dan mengambil petak itu. 

Alih-alih marah dan menuntut balas, Maggha malahan berpikir bahwa ini adalah kesempatan dia untuk berbuat baik, karena tampaknya banyak orang yang ingin menonton pertunjukan dan memerlukan petak untuk berdiri. Didorong oleh pikiran baik seperti itu, Maggha lalu menyiapkan petak-petak lain dan memberikannya kepada siapa pun yang memerlukan.

Apa yang dilakukan Maggha dengan bersedia mengalah dan senang hati menyiapkan petak lahan untuk orang lain, menjadi awal dari serangkaian kebajikan-kebajikan lain yang dia lakukan dan yang menginspirasi sekelompok pemuda lain untuk menirunya, mengikuti teladannya dan bergotong-royong membangun jembatan, tempat tetirah dan sebagainya.

Dari kisah Maggha yang dengan senang hati menyiapkan petak lahan untuk orang lain, dan meskipun harus juga dipertimbangkan ada kebajikan-kebajikan lain yang dia lakukan bersama sekelompok pemuda, selintas kita mungkin akan bertanya-tanya apa keistimewaan penyiapan petak lahan sehingga Maggha terlahir ulang sebagai Sakka, Raja para dewa di surga Tavatimsa? Terasa remeh, ya, hanya membersihkan petak lahan dan membiarkan orang lain mengambilnya?

Tetangga sebelah ruko adalah sebuah restaurant yang memiliki stand gelato di halaman depannya, sehari-hari jarang sepi dari pembeli apalagi saat cuaca panas kemarau seperti sekarang ini. Di halaman depan ruko yang cukup luas untuk dua mobil citycar parkir paralel, ada sebuah meja panjang dan sepasang bangku tanpa sandaran dari kayu jati, biasa dipakai nongkrong ngobrol ngalor-ngidul. 

Saat toko tutup jelang petang, meja dan bangku itu kadangkala diduduki oleh penikmat gelato dari tetangga sebelah yang tak kebagian tempat di sana, atau yang malas masuk ke halaman dalam restaurant di mana disediakan meja+kursi. Sebagian dari mereka berperilaku santun dan manis, pembersih dan tahu etika. Sebagian lagi masih perlu waktu dididik di sekolah kepribadian untuk peka dan tahu diri, mereka menikmati gelato dengan meninggalkan sampah mangkok kertas dan tisu lengket berlumuran sisa-sisa gelato dan juga tumpahannya.

Pada paginya ketika mengawali rutinitas harian, ketika mata berkontak dengan pemandangan serakan sampah di atas meja di depan tokoKU, di halaman rumahKU, kilesa langsung merangsek ganas, menimbulkan rasa panas di dada dan celutukan marah di hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun