Aku terbang bebas di angkasa
Menikmati pemandangan alam
Keindahan warna-warni kembang bermekaran
Yang menebarkan aroma harum semerbak
Namun tragedi itu datang menimpa diriku
Sayapku patah satu  dan membuat aku terluka
Aku mengerang menahan sakit akibat buah karmaku
Membuat jiwaku terasa nelangsa
Tatapan mataku yang tajam kini tiada lagi
Berganti dengan tatapan mata yang sarat duka
Karena kesedihan dan luka sayapku yang patah
Aku mencari tempat yang sepi menahan rasa sakit
Dalam kesendirianku dibalut rasa sepi
Kesadaran merambah di jiwaku
Bertekad menerima kondisiku saat ini
Aku harus tetap melanjutkan hidupku
Gejolak batinku teramat dahsyat
Perasaanku bercampur aduk membuatku gelisah
Aku melakukan  meditasi
Untuk menenangkan gejolak batinku
Meditasi memberikan kesejukan batinku
Membangkitkan semangat hidupku
Meditasi juga membuat pikiranku terarah
Dalam menerima kondisi sepahit apapun
Perlahan kukepakkan sayapku yang patah
Kusadari aku belum bisa terbang setinggi dahulu
Perlu  kesabaran dan waktu yang lama
Untuk menyembuhkan luka yang kurasakan
Bersyukur meditasi telah menyejukkan batinku
Gejolak batin yang dahsyat mulai mereda
Meditasi telah mengarahkan pikiranku
Menuntun diriku melanjutkan kehidupan ini
**
Kendari, 13 September 2023
Penulis: Henny Tunggeleng,S.Si., Kompasianer Mettasik