Kembali lagi aku merenungi musibah yang menimpa si A. Saat buah karma buruk menyapa, rumah sakit akan menjadi tempat istirahat. Tidak boleh ditawar, hanya menunggu pasrah, hingga fisik ini benar-benar sembuh dan bisa lagi kembali beraktivitas.
Lalu, bagaimana dengan batin yang sakit?
Mungkin saja tidak perlu beristirahat ke rumah sakit. Namun, alangkah eloknya jika kita bisa secara suka rela membuatnya rehat sesaat. Tidak membebaninya dengan pemikiran-pemikiran lain yang mengganggu. Tubuh butuh istirahat, demikian pula dengan batin kita. Â Â
Semoga dengan kejadian yang menimpa A, akan banyak membawa kesadaran bagi diriku sendiri. Disaat intuisiku, batinku berkata bahwa sudah waktunya sitting kembali, "lakukanlah Yol" tidak lagi punya keraguan tentang "jeda waktu." Â
Semoga para sahabat yang membaca artikel ini bisa ikut mendapatkan pembelajaran seperti yang aku dapatkan dan meluangkan waktu untuk merenung sejenak kedalam diri, ikut sitting untuk bermeditasi.
Semoga kita semua berbahagia, semoga semua mahluk berbahagia
Sadhu Sadhu Sadhu
**
Jakarta, 28 Agustus 2023
Penulis: Tjio Jolanda Santoso, Kompasianer Mettasik
Alumni IPB | Pensiunan Perusahaan Swasta | Sekarang Ibu Rumah Tangga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H