Tema yang diajukan oleh Majalah Nalanda untuk bulan Agustus ini, cukup lumayan berat buatku yang pengetahuan tentang Dhamma-nya hanya seujung kuku. Ini sungguh-sungguh tantangan yang menggelitikku untuk mencari tahu, karena selama ini yang kutahu cuma "bala-bala", bakwan sayuran yang enak buat camilan.
Huh ... dasar otakku hanya terisi oleh makanan saja. Kalau saja pihak majalah Nalanda tidak memberikan clue yang memperjelas "bala" yang dimaksud, pasti yang kutulis adalah resep dan cara membuat bala-bala yang yummy. He... he... he...
Tadinya aku sudah menyerah untuk tidak ikut mengisi artikel dengan tema di atas. Namun, tiba-tiba di saat aku terkantuk-kantuk secara iseng aku mengirimkan beberapa tulisanku di Mettasik ke WA grup teman-teman aktivis Viharaku terdahulu. Aku juga menceritakan kegiatanku di Mettasik dan keikut-sertaanku meramaikan rubik majalah Nalanda yang sudah kumulai sejak awal tahun sampai pada terbitan bulan Juli ini.
Tapi, aku benar-benar blank mengenai "Bala."
Beberapa saat ini aku memang agak vacuum dalam berkarya karena otakku lagi mampet, tanpa ide.
Di WAG Â itu ada beberapa teman yang pengetahuan Dhamma-nya cukup mumpuni, maka tidak sampai satu jam aku mendapat kiriman artikel tentang "Bala Suttam" dari link-nya sariputta.com.
Karena pada dasarnya otakku lagi kering kerontang, maka saat awal membacanya sudah cukup membuatku pusing tujuh keliling, tidak ada ide sama sekali, namun aku juga tidak mau mengecewakan temanku yang sudah berupaya untuk mencarikan bahan tulisanku. Terima kasih sahabatku Romo dr. Erdy Techrisna, semoga saja bahan yang kau kirimkan dapat kuubah menjadi artikel yang layak untuk mengisi ruang di Majalah Nalanda.
Aku mencoba untuk membedah "Panca Bala" berdasarkan artikel sariputta.com tentang Bala Suttam menurut versiku sendiri.
Dijelaskan disini saat Guru Agung Buddha Gautama sedang bersemayam di Vihara Jetavana Arama yang didirikan oleh Anathapindika di kota Savatthi, beliau memanggil dan menjelaskan kepada para Bhikkhu tentang Lima Kekuatan yang dahsyat yaitu:
1. KEKUATAN KEYAKINAN