Langkah ketiga adalah merangkul ketidakkekalan dan perubahan. Ajaran Buddha mengajarkan bahwa penderitaan muncul dari kemelekatan kita pada ketidakkekalan dan penolakan kita terhadap perubahan. Dengan menerima ketidakkekalan hidup dan melepaskan keterikatan, kita dapat mengalami kebebasan, kegembiraan, dan kedamaian pikiran yang lebih besar.
Melalui Latihan Ehipassiko, kita dapat mengungkap misteri diri dan menemukan sifat sejati kita. Dengan memupuk kesadaran diri, memeriksa sifat keberadaan, dan merangkul ketidakkekalan, kita dapat mengatasi ilusi diri dan menemukan kebenaran yang ada di dalamnya.
Kesimpulannya, perjalanan penemuan jati diri melalui Ehipassiko merupakan pengalaman mendalam yang transformatif. Itu membutuhkan dedikasi, ketekunan, dan pikiran terbuka. Tapi, imbalannya tak terukur, saat kita menemukan kebenaran yang ada di dalam dan menemukan kedamaian, kegembiraan, dan makna yang lebih besar dalam hidup kita.
Seperti yang dikatakan Sang Buddha, "The Mind is Everything. What You Think, you become."
**
Makassar, 13 Juii 2023
Penulis: Enrique Justine Sun, Kompasianer Mettasik
Podcaster | Public Speaker | Author | Dharmaduta | Songwriter
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H