Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Koperku Menjerit, Butuh Istirahat

11 Juli 2023   05:55 Diperbarui: 11 Juli 2023   05:58 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koper ku Menjerit, Butuh Istirahat (gambar: allianztravelinsurance.com, diolah pribadi)

Jujur aku dan sahabat baikku merasa khawatir, "bisakah kami memberikan kebahagiaan sedikit saja, membuat mereka tertawa sejenak melupakan kesedihan, rasa sakit, rasa putus asa walaupun hanya satu hari saja." 

Rasa khawatir berusaha kami singkirkan, "kita jalani saja, yang terjadi terjadilah. Selama tujuan baik, semesta pasti akan mendukung." Kami berdua sepakat  menanamkan pikiran positif ke dalam diri masing-masing.

Luar biasa. Aku dan sahabatku sangat terharu, bahagia, ternyata semua bisa tertawa, tersenyum lepas. Keceriaan menyelimuti wajah mereka. Ingin rasanya aku menangis bahagia saat itu. Semua kekhawatiran lenyap tergantikan oleh senyum manis, rasa terima kasih yang dalam, tanpa perlu banyak kata. Semua tersirat di wajah bahagia mereka.

Rasa damai yang dalam melihat mereka bahagia, menyadarkan aku "Terima kasih semesta, ternyata aku sudah kembali pulang," gumamku dalam hati. Setelah lebih dari empat tahun aku meninggalkan komunitas kanker ini.

Aku tinggalkan, melupakan teman-teman yang dulu dengan setia mendampingi di saat aku terpuruk, berjuang menemani suami menghadapi kankernya. 

Dengan wajah ceria mereka kembali menerima kehadiranku tanpa tanya. Mereka mengerti setiap orang punya jawaban, alasan berbeda untuk pergi sementara. Mereka hanya melihat aku, si Yolanda yang sudah kembali.

Aku melihat wajah bahagia sahabat baikku. Dia telah berhasil menjadi narasumber hebat, bisa membuat semua pasien kanker dan para pendampingnya bahagia. Sahabatku sudah lulus dari ujian yang menurutku jauh lebih berat serta bermakna dalam hidup, melebihi ujian Sarjana manapun.

Terima kasih sekali lagi sahabatku.

Untuk aku sendiri, menjadi bukan suatu kebetulan. Saat permainan intuitive card, mendapatkan gambar yang sudah aku jelaskan di atas, seorang perempuan membawa dua kopernya. 

Melihat gambar itu, aku punya jawaban dari pembelajaran yang aku dapatkan saat mendapatkan koper kesayanganku rusak. Kalau koperku bisa bicara, dia akan menjerit, "minta istirahat" kepada aku si pemilik koper yang tidak pernah lelah pergi mencari.

Sudah waktunya "Stop Going", berhenti pergi. Tapi tetap "Keep Going." Bukan sendirian, tetapi bersama komunitas kanker yang selalu  setia menunggu aku kembali. Bergandengan tangan untuk saling menguatkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun