Aku tidak mengerti mengapa dia tidak pernah berubah, jarak rumahnya dekat sekali dengan Vihara. Ditambah lagi dia tidak harus ke kantor, jadi kenapa harus mau duluan. Itulah keegoisan, selama puluhan tahun dia ke Vihara, kilesanya tidak juga menipis.
Ada juga yang seperti aku harus berlomba dengan waktu karena harus ke kantor, yang bisa kena tegur atau potong gaji kalau sampai terlambat. Aku berusaha untuk menjadikan danaku memenuhi syarat sempurna, yaitu:
"Niat" untuk berdana sehingga harus bangun lebih pagi.
"Laksanakan" mempersiapkan makanan untuk para Bhante makan pagi.
"Serahkan." Ini kadang terpaksa kulewatkan kalau chanting-nya panjang, kalua dilakukan Bhante yang sudah kukenal, bisa KKN, alias mohon pembacaan Parittanya dipercepat.
"Pelimpahan Jasa" untuk para leluhur, orang tua, saudara dan teman-teman yang sudah meninggal.
Eit ... tunggu dulu, bukan hanya itu tapi ada BONUS-nya lho berupa rejeki dan kelancaran, kemudahan disemua masalah.Tidak percaya silahkan buktikan sendiri. Yuk kita berdana untuk kepentingan DhammaÂ
Seperti yang kita ketahui bersama, kita harus rajin menanam karma baik agar kita mendapat kelancaran di semua bidang bukan cuma meminta-minta ke Rupang Buddha.
Keajaiban dari hasil berdana sungguh-sungguh luar biasa.
**
Jakarta, 28.06.2023
Penulis: Sumana Devi, Kompasianer Mettasik