Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ehipassiko yang Kualami Sendiri

2 Juni 2023   05:55 Diperbarui: 2 Juni 2023   05:58 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ehipassiko yang Kualami Sendiri (gambar: borobudurpark.com, diolah pribadi)

Aku tak jemu untuk membagikan pengalamanku dan mengajak teman-teman untuk trus melakukan kebaikkan-kebaikkan, sampai ada seorang teman yang tiba-tiba memberikanku selembar tiket VVIP Talk Show Ajhan Bram sebagai ungkapan terima kasihnya karena dia menemukan jalan keluar dari pemasalahannya setelah mengikuti petunjukku.

Pada kesempatan itu pula aku sempat berdana minum langsung ke Ajahn Bram, kok bisa? Ini semua tak pernah kubayangkan sebelumnya, niatku membeli aqua itu untuk berterima kasih kepada temanku yang berbaik hati memberikan tiket. Setelah empat botol aqua dingin ada dalam kresek,  aku langsung masuk ke ruangan, mencari-cari mereka, namun tidak kulihat batang hidung temanku and the genk-nya, malah kulihat  Ajahn Bram duduk sendiri di bangku barisan depan.

Dengan serta merta kuhampiri, langsung bernamaskara dan kudanakan dua botol aqua dingin, aku sungguh merasa bahagia sekali saat itu. Setiap tahun aku selalu menghadiri talk show Ajhan Bram, tapi biasanya di kelas kambing, apa mau dikata tahun ini temanku yang biasa kutitipkan beli tiket, lupa. Aku cukup kecewa, tapi kuiklaskan, tak tahunya malah aku bisa duduk di VVIP dan bisa berdana pula.

Dari semua pengalaman-pengalaman itu, aku semakin yakin akan kebenaran Hukum Karma, Hukum Sebab Akibat, kita harus membuktikannya sendiri barulah kita bisa membuktikan keampuhan karma baik yang kita hasilkan dalam kehidupan sehari-hari, siapa yang dapat menyangkalnya.

Kurenungkan Hukum Karma dan Sebab Akibat berlaku untuk smua mahluk. Belum lama ini tepatnya tanggal 12 Mei yang lalu, kitten liarku tertabrak/ terlindas motor saat hendak menghampiriku. Seperti biasanya begitu aku turun dari mobil, kucing-kucing liar itu mengerumumiku termasuk si kitten yang kuberi nama Teng-teng.

Dia jantan dan bersih dengan bola matanya yang bulat dan bibirnya yang merah dan sangat manja. Setiap pagi dan sore dia kuizinkan masuk keteras rumahku untuk kusuapi.

Dia datang disaat Ti-ti hilang, Titi dilahirkan diteras rumahku dari ke empat saudaranya hanya dia yang bertahan hidup tapi akhirnya hilang tanpa jejak pada tanggal 09 April kemarin.

Teng-teng sepantaran Titi. Aku tak tahu siapa induknya  karena menurut perkiraanku dia berumur sekitar 1 atau 2 bulan, sepantaran dengan Titi masih terlalu kecil untuk hidup dijalan. Harus menjalani hidup yang keras dan berakhir tragis, nyawanya terengut saat bergembira menyambut kepulanganku.

Semua itu karena karma, dua kitten sepantaran dengan nasib berbeda atau mungkin sama karena kalau tidak ada satpam depan yang memberitahukan kalau dia tertabrak dan lari ke rumah kost sebelah, paling-paling aku hanya tahu dia menghilang seperti si Titi.

Peristiwa demi peristiwa yang datang dan kulihat dengan mata kepalaku sendiri, telah membuktikan kita tidak bisa lari dari Hukum Karma, oleh karena itu kita harus selalu berpegang teguh pada Sila kalau ingin hidup kita tenang dan Bahagia dan dapat terlahir Kembali sebagai manusia atau bahkan menembus nirwana dan tidak terlahir lagi di alam manapun juga, semoga.

Semoga semua makhluk berbahagia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun