Terakhir, kualitas mental seseorang yang memiliki berkah utama.
Aspek-aspek berkah utama sudah sepatutnya dimiliki setiap manusia agar memiliki kebahagiaan hidup. Karena aspek-aspek tersebut menyentuh langsung sendi-sendi kehidupan yang tetap relevan hingga kapanpun. Apalagi bagi umat Buddha, berkah utama selaras dan sejalan dengan etika moral buddhis yang dipraktikkan dalam kehidupan.
Tiga puluh delapan aspek berkah utama bersifat universal; dapat dipahami secara logika dan dapat dipraktikkan oleh siapa saja dan di mana saja. Siapapun yang memiliki tekad gigih dan penuh semangat untuk mengembangkan dalam dirinya masing-masing, akan memperoleh berkah utama. Mereka tak terkalahkan di manapun juga, dan aman berjalan ke mana juga.
Hukum sebab dan akibat tentang perbuatan (Kamma), merupakan salah satu pokok keyakinan mendasar umat Buddha. Berkaitan dengan Kamma, berkah merupakan ragam bentuk kebahagiaan sebagai hasil dari akumulasi kebajikan yang telah dilakukan dalam kehidupan ini dan kehidupan sebelumnya. Juga, sebagai kondisi untuk menanam kebajikan dalam kehidupan ini, agar dapat tetap meraih berkah utama pada kehidupan selanjutnya.
Singkatnya, berkah utama adalah akibat dari hasil kebajikan yang telah dilakukan sebelumnya. Serta, menjadi sebab yang harus diperjuangkan dalam kehidupan ini agar menjadi akibat pada kehidupan mendatang. Dengan kata lain, berkah bukanlah sesuatu yang muncul secara tiba-tiba, tetapi berhubungan erat dengan Kamma.
Guru Agung Buddha menekankan pentingnya setiap manusia secara aktif menjalankan aspek-aspek berkah utama untuk memperoleh berkah kebahagiaan duniawi dan spiritual. Berkah bukan hanya sebagai hasil yang diharapkan, tetapi yang terpenting bagaimana menjalankan aspek-aspek berkah utama untuk memperoleh berkah.Â
Untuk meraih berkah dalam kehidupan, tidak ada jalan lain. Yaitu: dengan melakukan banyak kebajikan dan mempraktikkan langsung Jalan Mulia Berunsur Delapan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan melatih disiplin kemoralan (sila), mengembangkan konsentrasi (samadhi), dan memperoleh kebijaksanaan (panna).
Yang semuanya itu mengacu pada inti ajaran Para Buddha, yaitu: tidak melakukan segala bentuk kejahatan, senantiasa mengembangkan kebajikan, dan menyucikan hati dan pikiran. Dengan berusaha untuk mempraktikkannya dalam kehidupan, maka kita telah mengondisikan hadirnya berkah yang dicita-citakan.
Marilah, meraih berkah dalam kehidupan dengan melaksanakan Dhamma secara tekun dan konsisten. Karena pada dasarnya, berkah merupakan proses dan hasil tindakan untuk menjauhi kejahatan, memperbanyak kebajikan, dan membersihkan batin.
Semoga semua berkah kebajikan melimpah kepada semua makhluk.
Semoga semua makhluk berbahagia.*(mi_dhata)