Pak Jambu pun memutuskan untuk terus mempraktekkan Ehipassiko dengan caranya tersebut. Teknik itu mungkin aneh tetapi membantunya menemukan kebenaran tentang diri sendiri dan keterbukaan.
Dan sejak saat itu, Pak Jambu selalu bermeditasi sambil berdiri di atas kepala. Teknik unik tapi sangat bermanfaat. Ehipassiko ternyata benar, melalui pengalaman langsung kita bisa menemukan kebenaran.
Disklaimer:Â Cerpen tersebut hanyalah sebuah representasi analogi dari prinsip ehipassiko. Secara harfiah, Pak Jambu tentu tidak benar-benar melakukan meditasi berdiri diatas kepala. Namun, cerita tersebut ditulis untuk mewakili filsafat dibalik ehipassiko, yakni prinsip bahwa kebenaran dapat ditemukan melalui pengalaman langsung dan penyelidikan tertib. Prinsip ini penting dalam melanjutkan perjalanan spiritual.
**
Makassar, 24 Mei 2023
Penulis: Enrique Justine Sun, Kompasianer Mettasik
Podcaster | Public Speaker | Author | Dharmaduta | Songwriter
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H