Di bawah guyuran hujan deras, diiringi lantunan Paritta Suci berkumandang bak orkestra nan syahdu menghanyutkan
Mengiringi langkah para Bhikkhu menelusuri satu persatu tangga sempit Candi Borobudur, menapaki pelataran candi
Tampak begitu khidmat, anggun penuh pesona...
Derasnya hujan bak berkah dari langit, merestui upacara peringatan Magha Puja yang pertama di candi Borobudur,
Seperti halnya terjadinya peristiwa pertama saat Buddha Gautama masih hidup,
Seribu dua ratus lima puluh orang Bhikkhu datang berkumpul dan ditahbiskan langsung oleh Buddha Gautama dengan sebutan, "Ehi Bhikkhu." Dan, kesemuanya mencapai kesucian seorang Arahat.
Saat itu pula Guru Agung kita membabarkan Dhamma-Nya nan mulia:
Jangan berbuat jahat, tambahkan kebaikkan, sucikan hati dan pikiran
Sederhana namun penuh makna
Keagungan terpancar dalam kesakralan upacara peringatan peristiwa Magha Puja nan Agung.
Pesona  ritual itu membuatku bertekuk lutut, bernamaskara dengan penuh hormat ...
Rupang Buddha terpatri begitu indah dihati, menyimpan sejuta welas asih dengan Dhamma-Nya nan sempurna
Ajaran Buddha nan agung dan mulia begitu meresap di hati, merasuki jiwaku
Aku trus berusaha selalu sadar agar aku dapat menjaga keagungan dan kemuliaan Dhamma dalam keseharian hidupku
Semoga semua mahluk hidup berbahagia
**
Jakarta, 18 Mei 2023
Penulis: Sumana Devi, Kompasianer Mettasik
Hidup Harus Penuh Sati, Setiap Saat Diamati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H