Ken tersenyum bahagia ketika bayi cantiknya lahir. Sungguh manis akhir dari penantian sepuluh tahun. Berbagai cara pengobatan sudah ditempuh. Bahkan sampai mengusahakan bayi tabung dengan berobat ke Penang, Malaysia. Bagi Ken yang lulusan S3, bekerja sebagai eksekutif dan dosen paruh waktu, kelahiran bayi pertamanya merupakan suatu berkah.
Kath sangat senang dapat menghadiri konser group boyband asal Irlandia, Westlife. Sejak sekolah menengah atas Kath memang penggemar berat Westlife. Kath hafal semua lagu hits andalan Westlife.
“Can’t believe that I’m fool again. I thought this love would never end.” Kath dan pengunjung konser ikut menyanyi bersama Shane Filan.
Seperti Ken dan Kath, masing-masing individu mempunyai pandangan mengenai kebahagiaan. Ada orang yang menganggap berkah kalau melihat sesuatu yang indah dan menyenangkan. Ada orang yang mendengar sesuatu yang merdu merupakan kebahagiaan. Ada pula orang yang bahagia apabila dapat merasakan sesuatu yang enak, mencium wangi atau sentuhan lembut.
Manusia bahkan para dewa berselisih paham mengenai apa itu kebahagiaan yang selalu dicari semua manusia dan dewa. Perdebatan ini terus berlangsung hingga dua belas tahun lamanya. Tidak ada kesepakatan dan penyelesaian. Akhirnya beberapa dewa membawa masalah ini pada Sakka, raja para dewa.
Raja Sakka memutuskan masalah ini dengan meminta pendapat pada Buddha, Sang Maha Tahu. Hanya Buddha yang dapat memberikan jawaban yang benar. Raja Sakka mengutus seorang dewa menghadap Sang Buddha untuk mencari jawaban.
Atas permitaan dewa tersebut Buddha membabarkan Mangala Sutta yang berisi tiga puluh delapan prinsip yang dapat memastikan seseorang mencapai kesuksesan dan memperoleh semua kekayaan dan kemakmuran.
Mangala Sutta mencakup pengembangan dari pengetahuan baru, pengembangan dari ketrampilan baru, pengembangan diri, tanggung jawab keluarga dan tanggung jawab sosial.
Apabila semua prinsip sejalankan dengan teguh seseorang akan menjadi yang terbaik pada semua peran yang di jalankan. Baik sebagai seorang anak, seorang kepala rumah tangga maupun sebagai pemimpin negara. Bahkan menjadi seorang suci.
Berkah dalam buddhisme bukan pemberian makhluk yang adi kuasa atau maha dewa. Kita harus membuat kondisi atau sebab agar kebahagiaan atau berkah terjadi pada diri kita.
Penutup dari Mangala Sutta:
Setelah melaksanakan prinsip-prinsip tersebut,
Para dewa dan manusia tidak terkalahkan di mana pun,
Mencapai kebahagiaan di manapun berada,
Itulah berkah utama bagi para dewa dan manusia.
Sumber: A Guide To Mangala Sutta, Pariyatti
**
Jakarta, 13 Mei 2023
Penulis: Joe Hoey Beng, Kompasianer Mettasik
Wiraswasta | Konsultan Finansial
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H