Selang beberapa lama mereka pun tiba di daerah tujuan, yaitu Bandar Lampung. Sesampainya di sana mereka langsung menuju ke tempat menginap yang disediakan oleh panitia. Pakde Pur dan rombonganya mendapatkan tempat di wisma haji Bandar lampung.
Di tempat inilah rombongan mengalami suatu kejadian yang luar biasa. Kejadian yang tak pernah bisa ia lupakan dan selalu menjadi kenangan yang membekas di hidupnya.
Malam itu adalah malam pertama pakde dan rombonganya menginap di wisma haji. Â Karena perjalanan yang begitu melelahkan, mereka pun langsung beristirahat agar dapat kembali bugar keesokan harinya. Hari yang padat dalam rangkaian kegiatan sarasehan.
Pakde Pur mendapat tempat tidur diranjang tingkat bagian atas. Tak ada hal hal aneh yang mereka rasakan saat itu. Namun, pada pukul 22.00 tiba-tiba kipas angin di ruangan mereka rusak. Beberapa orang dari panitia pun datang untuk memperbaikinya hingga akhirnya bisa berfungsi kembali.
Sekitar pukul 00.00 pakde Pur bermimpi. Ia melihat ada kebakaran hebat. Ia lalu berteriak minta tolong. Tapi, masih dalam keadaan tertidur. Mata terpejam, tapi mulut bersuara.
"Tolooooong toloooooong ada kebakaran tolooooongg " teriak pakde Pur dalam keadaan mata tertutup.
Para rombongan yang tengah tertidur lelap terbangun oleh suara minta tolong pakde Pur. Dan, alangkah kagetnya mereka ternyata kipas angin yang tadinya rusak tengah terbakar. Dengan api yang hampir menyambar ranjang tingkat mereka.
Dengan panik dan tergesa-gesa seluruh rombongan berupaya memadamkan api. Dengan alat seadanya dan air dari kamar mandi, mereka terus berusaha memadamkan api tersebut, sampai  akhirnya api berhasil di padamkan.
Setelahnya, barulah Pakde Pur tersadar dari tidurnya. Ia kaget dan bergegas ingin membantu memadamkan api. Namun, api sudah sudah padam dan hanya tersisa asap yang mengebul.
Di tengah kelegaan akibat kepanikan sesaat, seorang ketua rombongan dari vihara lain yang bernama Romo Kho, menepuk Pundak pakde Pur sambal berkata,
"Untung ada Romo Pur kalau tidak sudah hangus kita semua" Â ucap Romo Kho sambil bersyukur.