Seringkali kita mengambil keputusan-keputusan kecil tanpa memikirkan terlebih dulu dampaknya. Apa yang kita buat dalam hidup, itu akan berakibat yang buruk ke depannya
Seringkali akibat yang kita harapkan tidak sesuai dan selaras dengan sebab-sebab yang kita buat. Kita perlu menyadari dan mengubah kebiasaan dan menyadari pentingnya perubahan itu sebagai dampak dari perubahan yg terjadi.
Selama kita masih memiliki keyakinan untuk berubah dan terus bertekad utk berubah, maka hidup kita pun akan semakin baik. Dan, jangan pernah merasa diri kita baik-baik saja dengan kebiasaan yang kita lakukan. Hal ini akan menjadi sebuah kontradiksi dan kebiasaan yang tidak bisa kita hilangkan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Sebagai contoh:
Kita ingin meningkatkan tujuan dan harapan hidup kita.
Tapi, sehari-hari kita merasa baik-baik saja dengan mengabaikan nutrisi seimbang yang diperlukan tubuh, malas berolahraga, tidak mau mengendalikan emosi dengan baik, mengabaikan tidur yang berkualitas, tidak menjaga pikiran kita dari hal-hal yang membuat kita terpengaruh. Dan lain sebagainya.
Kebiasaan tersebut malah akan menurunkan dan menghancurkan harapan hidup kita.
Dari contoh ini, kita juga perlu memiliki kecukupan dan kesadaran pengetahuan terhadap apa yang kita inginkan dan hal-hal apa yang kita perlukan untuk mewujudkan hal-hal baik tersebut.
Di samping pengetahuan, pemahaman terhadap Dhamma membuat kita mampu menanggapi perubahan dan fenomena dalam hidup. Terutama yang tidak sesuai dengan keinginan kita, seperti kecelakaan, tragedi, penyakit, dan bencana.
Sebagai sebuah proses kehidupan yang tercakup di dalamnya, Dhamma mengajarkan kita untuk menjadi manusia yang paling berdaya dalam mengendalikan sebab-sebab perbuatan (pikiran, ucapan, dan perilaku) dan menerima segala akibat yang terjadi dalam hidup kita.
Kita optimalkan hal-hal yang berada dalam pikiran, kuasa kita, dan merelakan, serta melepaskan apa yang tidak bisa kita dapat dan kendalikan.
Proses pro-aktif berbuat sebab-sebab kebajikan sekaligus menerima akibat yang kita rasakan sebagai penderitaan secara sadar dan belajar jadi semakin sadar dan bijaksana untuk tetap buat sebab baik.
Yakinlah, perbuatan baik yg kita lakukan akan membuat hidup kita menjadi lebih tenang dan bahagia. Kita semakin memahami kapasitas diri sebagai manusia yang sadar dan mampu mengelola keinginan dan rutinitas secara bijak.
Semakin mampu kita menghayati kesadaran Buddha dalam momen kehidupan kita sehari-hari, maka semua akan mengalir dengan baik.
Karena di dunia ini segala yg berkondisi tidak kekal adanya. Oleh sebab itu kita perlu menyadari bahwa hidup tetap berjalan sebagaimana adanya diiringi aktivitas-aktivitas yg baik, agar ke depannya akan menjadi semakin baik.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.
**
Jakarta, 14 April 2023
Penulis: Tjioe Henny, Kompasianer Mettasik
Hati dan Pikiran Baik, Hari-Hari Pun Jadi Baik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H