Seandainya senantiasa ada Kebahagiaan.
Apakah Bahagia itu tiba-tiba datang?
Bagaimana caranya meraih Bahagia?
Ternyata kebahagiaan harus diwujudkan.
Kebahagiaan harus ditarik.
Tidak datang dengan sekonyong-konyong.
Ketika kita memberi sesuatu kepada orang lain.
Maka Bahagia akan menghampiri.
Kondisi yang memungkinkan untuk melatih Bahagia.
Semakin banyak keinginan semakin menderita.
Semakin dikit keinginan semakin Bahagia.
Tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Memahami bahwa semua tidak kekal.
Menjadi tidak terikat dengan apapun.
Meyakini bahwa apa yang timbul semua akan lenyap.
Inilah yang akan diperoleh yakni Bahagia.
Keyakinan dengan pemahaman yang lalu sudah lewat.
Keyakinan dengan pemahaman yang akan datang belum terjadi.
Keyakinan dengan pemahaman hidup saat ini.
Membawa Kebahagiaan.
Dikarenakan  tidak menyesali yang sudah lewat.
Dan  tidak mengkhawatir dengan masa depan.
Maka saat ini adalah momen yang membawa pada hidup saat ini.
Yang membawa kebahagiaan.
Setelah pemahaman hidup saat ini.
Siapa saja bisa memilih untuk Bahagia.
Karena Bahagia adalah pilihan.
Maka senantiasa Bahagai akan terwujud.
Buatlah diri sendiri menyujudkan Kebahagiaan.
Karena kebahagiaan datang dari diri dalam diri sendiri.
Carilah kebahagiaan dalam diri.
Temukan kebahagian dalam diri.
Semoga Anda semua senantiasa Bahagia.
Semoga Semua Makhluk Berbahagia.
**
Jakarta, 11 April 2023
Penulis: Yuliana, Kompasianer Mettasik
Entreprenueur | Dharmaduta | Author
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H