Karena sulit menemukan makam kedua orangtuanya diseluruh pelosok negeri, maka Baginda Raja pun memerintahkan kepada seluruh rakyatnya untuk membersihkan makam Keluarga masing-masing. Setelah dibersihkan, mereka wajib meletakkan kertas (The-coa) diatas pusara leluhur masing-masing.
Beberapa hari setelahnya, sang baginda Raha pun memerintahkan kepada semua anak buahnya. "Bila ada makam yang belum ditaruh kertas The-coa, maka ia akan berziarah ke sana. Beliau menganggap paling tidak salah satu dari makam tersebut pasti adalah makam kedua orang tuanya.
Baginda Raja lalu menyiapkan sembahyang besar-besaran di makam-makam yang belum ditandai, sembari meletakkan kertas The-coa setelah ia selesai sembahyang. Sejak saat itu kebiasaan menaruh kertas The-coa pun berlangsung terus dan diwariskan secara turun temurun, hingga terus menjadi budaya dan tradisi hingga saat ini.
**
Tangerang, 02 April 2023
Penulis: Setia Darma, Kompasianer Mettasik
Dharmaduta | Penulis |Dosen | Trainer | Pensiunan ASN