Memahami bahwa semua duka adalah tidak kekal.
Maka aku berlatih dan terus berlatih.
Lihatlah kegigihan dan usahaku.
aku akan terus mempraktikan Ajaran.
Memahami bahwa semua Suka juga adalah tidak kekal.
Siapapun yang merasakan Suka akan lenyap
Apa yang seharusnya aku lakukan sebelumnya.
Aku akan kehilangan kebahagiaan.
Jika aku terus mengharapkan Bahagia.
Maka aku tersiksa oleh penyesalan.
Tidak mengharap dan tetap memahami.
Saat ini yang paling Indah.
Tidak menunggu Bahagia.
Namun mengkondisikan Bahagia itu datang.
Memberi dan berbuat banyak kebajikan.
Untuk mengkondisikan hal yang positif.
Tanpa mengharapkan pun.
Semua berkah dan Bahagia.
Itu pasti datang.
Ketika datang harus juga disadari.
Bahwa Bahagia itu tidak kekal.
Dan harus juga dilepas.
Bahagia akan selalu datang lagi.
Jika kita berbuat kebajikan lagi.
Begitu terus akan berputar.
Bagaikan roda kereta.
Dengan dua belas jari-jari.
Terkadang ada di bawah dan terkadang di atas.
Di bawah maupun di atas tidak penting.
Bagaimana cara aku menanggapi masalah.
Itu yang terpenting.
Terus sadari bahwa segala sesuatu pasti berubah.
Memahami dan menyadari bahwa suatu pasti berubah.
Menerima dan mensyukuri semua yang ada.
Mengkondisikan setiap saat.
Saat ini adalah yang terbaik.
**
Jakarta, 26 Maret 2023
Penulis: Yuliana, Kompasianer Mettasik.
Entreprenueur | Dharmaduta | Author
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H