Sejujurnya,
awal kehidupan samsara,
aku tidak pernah tahu mengapa,
namun terus berjalan dan membuat cerita.
Menandai setiap jalur untuk disimpan,
yang tanpa disadari akan dikumpulkan,
tersusun dalam persepsi-persepsi,
kenangan yang berubah-ubah lagi.
Hingga sampai sekarang,
aku telah belajar penderitaan,
penuh dengan air mata berlinang,
melebihi banyaknya sungai di dunia.
Kaki ini pun telah lelah melangkah lagi,
mogok tak mau untuk bergerak,
akhirnya kini ku sadari,
kesadaran telah merangkak.
Keluar dari batas-batas,
pemahaman yang lebih jelas,
dari yang pernah ada dan biasa,
kebenaran membuka mata.
**
Mojokerto, 19 Maret 2023
Penulis: Lily Setiawati Utomo
Penulis Puisi Dhamma
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H