Bagaimana caramu merayakan hari Valentine atau hari kasih sayang?
Umumnya hari kasih sayang diwarnai dengan pemberian cokelat, bunga, baik yang asli maupun yang palsu, dan lain-lain, sesuai dengan isi kantong masing-masing, ya kan?
Bagi saya sebagai seorang penyintas kanker, hari kasih sayang bukan hanya satu hari saja/ setiap tanggal 14 Februari, tetapi setiap hari merupakan hari kasih sayang yang harus saya manfaatkan untuk berbagi metta kepada siapapun, kapanpun, dan di manapun melalui pikiran, ucapan, dan perilaku yang baik. Saya berusaha menggunakan waktu yang tersisa untuk terus berbuat kebajikan.
Sebagai contoh, saya mencoba berbagi cara dalam merayakan hari kasih sayang dengan menceritakan apa saja yang telah saya lakukan pada hari Valentine yang baru lewat.
Mengawali hari tersebut dengan memanjatkan doa agar semua makhluk berbahagia dan menanamkan niat baik untuk menjenguk teman yang dioperasi kakinya di rumah sakit.
Hanya kebajikan kecil yang saya lakukan melalui pikiran, tetapi dampaknya langsung menghampiri.
Teman yang selalu mengantar saya ke tempat kerja menyapa saya dengan senyuman termanisnya,"Happy Valentine's Day, Bu! Sori, saya tidak punya cokelat untukmu."
"Hahaha, bukan cokelatnya yang penting, namun saya sangat berterima kasih kepadamu karena kamu bersedia mengantar saya ke tempat kerja setiap hari," balas saya dengan senyuman termanis saya juga.
Sebenarnya teman saya ini dulunya adalah murid saya. Perhatiannya yang sangat besar kepada saya selaku gurunya membuat saya terharu dan sangat bersyukur memiliki seseorang yang bisa menjadi sahabat sejati dalam hidup ini walaupun perbedaan usia kami cukup signifikan.
Setiba di tempat kerja saya menyapa teman-teman sejawat yang juga membalas sapaan dan senyuman saya dengan bahagia. Sungguh hari yang indah untuk mulai beraktivitas.
Ucapan yang baik dan senyuman yang tulus membawa berkah bagi saya. Selain pikiran yang tenang saya juga mendapatkan beberapa batang cokelat dari rekan kerja.
Satu di antaranya pemberian dari mantan murid saya yang sekarang telah menjadi rekan kerja. Masih terbayang masa SMA nya dimana dia sering saya marahi karena kurang perhatian terhadap pelajaran, namun karena dia sadar bahwa teguran itu karena saya menaruh perhatian kepadanya, maka hingga hari ini dia masih menganggap saya sebagai Ibunya, dan dengan ketulusan hati dia memberikan sebatang cokelat sebagai tanda kasih sayangnya. Sungguh terharu saya dibuatnya karena ketulusannya dalam memberi yang sangat saya hargai dan tidak bisa dibeli dengan uang.
Seperti pikiran yang baik, ucapan atau tutur kata yang baik juga membuahkan karma baik bagi kita.
Selanjutnya saya menyumbangkan sebuah buku antologi kebangsaan, dimana tulisan saya sebagai penulis dadakan mendapat kesempatan untuk berpartisipasi di dalamnya, kepada perpustakaan sekolah tempat saya mengabdikan diri selama ini.
Perbuatan baik dengan tujuan yang baik akan memberikan berkah untuk kita. Dengan memberikan sebuah buku yang bagus dan demi mencerdaskan anak-anak bangsa maka saya bersemangat untuk terus berbuat kebajikan melalui tulisan. Semoga tulisan-tulisan yang saya buat bisa bermanfaat buat para pembaca.
Sebagai ucapan terima kasih saya kepada seorang teman yang selalu setia membantu saya dalam menulis selama ini, saya hadiahkan juga buku tersebut kepadanya.
Kebaikan yang kita terima dari orang lain harus tetap diingat sepanjang masa, sedangkan perbuatan baik yang kita lakukan untuk orang lain tidak perlu diingat. Setuju kan?
Hari kasih sayang yang baru lewat menjadi hari kasih sayang terbaik dalam hidup saya. Bagaimana dengan Anda?
Selamat mengisi hari-harimu dengan berbuat kebajikan, baik dalam pikiran, ucapan, dan perbuatan. Teruslah berbuat kebajikan kepada siapapun, kapanpun, dan di manapun karena apa yang ditanam itulah yang akan dituai. Semoga hari-harimu menjadi menyenangkan seiring dengan berlalunya waktu.
Menyebarkan metta atau kasih sayang universal dengan berbuat kebajikan kepada siapapun, kapanpun, dan dimanapun merupakan keagungan ajaran guru junjungan kita, Sang Buddha, yang dapat kita sebarkan ke segenap penjuru demi tercapainya kebahagiaan tertinggi, Nibbana.
Sabbe satta bhavantu sukhitatta.
**
Medan, 18 Maret 2023
Penulis: Tania Salim, Kompasianer Mettasik
Be Grateful! Be Happy! Be Strong!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H