Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Mencintai Kekasih yang Sesungguhnya

14 Februari 2023   05:55 Diperbarui: 14 Februari 2023   06:01 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mencintai Kekasih yang Sesungguhnya (suara.com, diolah pribadi)

Di dunia ini terlihat jelas siapa yang menyanyangi dan merugikan dirinya sendiri dan pihak lainnya.

Contohnya di dalam rumah yang terdapat suami istri dengan anak mereka.

Seorang ibu pasti menyanyangi anaknya dari sewaktu baru lahir, balita, masa kanak-kanak, remaja, hingga dewasa. Dia merawat dan menjaga anaknya setiap hari dengan cinta kasih yang tanpa batas.

Begitu pula dengan sang suami yang menyanyangi istri dan anaknya. Semua kebutuhan hidup keluarga akan diusahakan agar terpenuhi, yakni dengan bekerja keras di luar tanpa lelah ketika teringat mereka.

Demikian juga seorang istri yang menyanyangi suami. Dengan kesetiaan dan ketulusan hatinya, dia mencintai suaminya yang dapat diandalkan sebagai pemimpin rumah tangga. Semua pekerjaan rumah tangga diselesaikan sebelum suami tiba di rumah setelah bekerja dari pagi sampai sore.

Begitulah kehidupan ini. Ada rasa saling cinta antara sesama. Terutama bagi para kekasih, sang dambaan hati. Mereka saling mencintai layaknya dunia hanya milik mereka.

Meskipun demikian, setiap individu kebanyakan hanya mencintai pihak lainnya, di luar dirinya.

Kalaupun ada yang mengaku bahwa mereka mencintai diri sendiri, pada kenyataannya ditemukan mereka mencintai dirinya dengan cara yang salah.

Bagaimanakah cara yang salah dalam mencintai diri sendiri?

Tidak lain dan tidak bukan adalah dengan melibatkan diri dalam perbuatan buruk melalui jasmani, ucapan, dan pikiran.

Dengan cara tersebut maka mereka sebenarnya memperlakukan diri mereka sebagai seorang musuh. Walaupun dikatakan mereka mencintai diri mereka layaknya mencintai seorang kekasih.

Seandainya mereka menganggap diri mereka sebagai kekasih maka sudah seharusnya mereka menjauhi diri dari segala bentuk kejahatan. Karena kebahagiaan sejati tidaklah mungkin diperoleh dari perbuatan jahat atau buruk.

Seperti seorang yang ingin pergi jauh dari rumah dalam suatu perjalanan yang panjang, maka dia harus membawa bekal, pakaian, dan apa saja yang bermanfaat agar tujuannya dapat tercapai dengan selamat.

Begitu pula sebelum seorang meninggal dunia, dengan menghindari perbuatan buruk, selalu melakukan perbuatan baik dan bermanfaatlah yang bisa dibawa dan berguna sebagai tabungan untuk kehidupan berikutnya.

**

California, 14 Februari 2023
Penulis: Willi Andy, Kompasianer Mettasik.

Hidup dengan Penuh Cinta dan Kasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun