Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Olah Raga = Olah Batin?

10 Januari 2023   05:55 Diperbarui: 10 Januari 2023   06:00 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olah Raga = Olah Batin (gambar: breakingmuscle.com, diolah pribadi)

Pada hakekatnya olahraga dan olah batin memiliki tujuan yang sama. Olah raga agar tubuh menjadi sehat dan Olah batin juga agar pikiran menjadi sehat, tenang, damai, dan bahagia.

Mengapa demikian?

Sebab Olah raga yang dilakukan setiap hari akan membentuk tubuh yang sehat dan bugar. Dapat membakar kalori dalam tubuh, menjaga menguatkan otot dan tulang, serta mencegah berbagai macam penyakit. Bagi atlet atau olahragawan yang profesional, latihan merupakan hal yang terpenting untuk memperoleh kemajuan yang maksimal.

Cepat atau lambat kemajuan permainan para atlit ditentukan oleh latihan, disiplin, dan komitmen yang kuat. Hasilnya akan sesuai dengan perkembangan keahlian yang diharapkan..

Bagi atlit yang latihannya rutin dan tekun, kualitas, dan perkembangan permainannya akan lebih cepat maju. Akan jauh beda hasilnya dari pemain yang latihannya hanya sekali-kali.

Bahkan jika ia adalah pemain pemula, tapi jika ia rutin latihan dan tekun, maka ia akan dapat mengalahkan pemain yang senior. Inilah kekuatan latihan. Tentu selain latihan, harus banyak belajar kepada pelatih, para senior yang sudah menjadi juara. Banyak melakukan latih tanding bersama untuk mendapatkan pengalaman bermain yang lebih baik lagi.

Demikian juga olah batin. Harus terus dilatih setiap hari bahkan setiap saat. Pikiran  yang suka melamun, mengkhayal, mengingat masa lalu, dan menginginkan masa depan perlu dilatih untuk tenang.

Batin yang tidak terlatih akan membuat hidup biasa-biasa saja, tidak memiliki makna kehidupan, terkadang menemukan kehampaan, "kok hidup saya seperti ini terus yah, hanya mengikuti dan mencari kesenangan sesaat yang tidak ada habisnya."

Nah, jika pikiran belum dilatih dengan baik, maka ia belumlah terampil, sehingga mudah marah, tersinggung, khawatir, takut, egois, dan penuh kegalauan. Untuk itu batin ini perlu dilatih agar menjadi sehat, tenang, damai, bahagia, dan bermakna.

Dalam proses olah batin atau mindfullness ini, kita diajak untuk mengolah atau menata pikiran, perasaan, bentuk-bentuk pikiran dan pencerapan agar terjaga. Mudah mendeteksinya dengan kesadaran dan perhatian.

Sebagai perumah tangga mungkin tidak mudah melatih pikiran setiap hari. Akan tetapi sangat mungkin dan bisa. Walaupun hanya dilatih dengan bermeditasi selama 1 sampai 3 jam sehari, itu sudah sangat ideal. Karena perumah tangga perlu mengedepankan dan menyadari setiap aktivitas yang dilakukan agar tidak grusa-gruru menghadapi berbagai macam kesibukan dan problem keluarga.

Memang diperlukan komitmen dalam keluarga, motivasi, disiplin dan ketergugahan batin yang kuat untuk memulainya. Kadang-kadang seseorang itu terlalu banyak alasan alias banyak kekotoran batin yang menghalanginya untuk melakukan latihan.

Berbeda dengan para Rohaniawan (Bhikkhu/Bhikkhuni) yang memiliki waktu lebih banyak untuk melatih diri. Tentu hasilnya akan jauh berbeda dengan yang latihan hanya kadang-kadang dan tidak konsisten.

Dalam (Dhammapada VI:5) dijelaskan "Pembuat saluran air mengalirkan air, tukang panah meluruskan panah. Tukang katu melengkungkan kayu, orang bijaksana mengendalikan dirinya sendiri".

Dari syair diatas kita dapat simpulkan bahwasanya badan jasmani dan pikiran perlu dilatih dengan baik, dijaga secara rutin, disiplin, penuh kesadaran dan kesabaran. Jadi kualitas batin seseorang dapat dilihat dari kuantitas latihannya. Mereka yang sudah terampil berlatih meditasi, batinnya akan lebih tenang dan lembut, sehingga cara bicara pun lebih berkualitas dan logis. Perilaku pun lebih luhur.

Dengan demikian, jika olah raga bertujuan agar tubuh ini selalu sehat sehingga dapat melakukan berbagai macam aktivitas yang bermanfaat bagi kehidupan ini, begitu juga olah batin. Melatih pikiran agar selalu tenang menghadapi setiap perubahan yang terjadi, selalu ceria, bahagia, damai dalam diri, menjadikan hidup lebih bermakna, dan bijaksana dalam mengambil keputusan.

Semoga Semua Mahkluk Berbahagia  

**

Nabire, 10 Januari 2023
Penulis: Eko Susiono, Kompasianer Mettasik

Hidup Sederhana dengan Batin Berkualitas

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun