Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kucoba Menggapai Maaf dengan Cakarku

30 Desember 2022   19:09 Diperbarui: 30 Desember 2022   19:12 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kucoba Menggapai Maaf dengan Cakarku (gambar: vets4pets.com, diolah pribadi)

Letih kuberjalan menyusuri aspal panas nan berdebu. Aku mencari jejak induk semangku, induk susu dan adikku bungsuku. Kami terpisah tanpa dapat lagi Bersatu.

Amarah serta telah kebencian membuat kami terbuang tanpa arah tertentu. Induk semangku terpaksa melakukannya sambil menangis pilu. Aku mencoba menggapai maaf dengan cakarku. Aku tau dia berusaha tegar dengan wajah membeku

Maafkan kami telah membuat hatimu teriris sembilu. Kenakalan kami merupakan kelucuan untukmu tapi tidak buat orang-orang lain di rumah itu. Sebaskom nasi dan setumpuk pakaian menjadi pemicu. Membuat kami terengut dari kasihmu

Aku rindu belaianmu
Aku ingin pelukan hangat didadamu
Aku ingin mengendus wanginya rambutmu
Aku ingin menikmati malam-malam sepi
dalam dekapanmu

Sayangnya aku tdak dapat menemukanmu
Apakah kau masih ingat padauk
Apakah kau tidak ingin bercanda lagi denganku?

Kini lapar senantiasa melilit perut,
Haus mencekik leher tanpa ada yang peduli

Terseok aku menapaki hari
Mengharap kita dapat bertemu Kembali
Tapi jalan yang kulalui seakan tak bertepi

Tak ada asa dalam pencarian ini
Haruskah aku merana lalu mati
Tak ada lagikah kasihmu bagi kami

Kuhanya berharap kita dapat bersama Kembali. Aku janji takkan nakal dan membuat hatimu hancur lagi. Tapi maukah kau menerimaku yang kurus kering penuh kudis?

Kini kujalani kehidupan kucing jalanan yang penuh cerita tragis. Mencari makan dengan mengais. Sambil menahan isak tangis

Kini aku hanyalah seekor kucing jalanan yang terlunta-lunta. Hidup bersamamu adalah kenangan terindah dalam hidupku

**

Jakarta, 30 Desember 2022
Penulis: Sumana Devi, Kompasianer Mettasik

Hidup Harus Penuh Sati, Setiap Saat Diamati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun