Curah hujan di kota ini cukup tinggi. Sudah umum jika cuaca di siang hari panas terik, malam hujan. Kondisi cuaca seperti ini membuat tanaman dan lahan pertanian menjadi subur. Sebagian besar warga memiliki penampungan air untuk menyimpan air hujan, karena mata air yang kurang baik dan keruh.
Sejak peristiwa gempa pada tahun 2004, saat ini Nabire sudah sering mengalami gempa atau getaran kecil. Tidak heran jika banyak rumah yang dibuat dari kontruksi kayu besi atau semi permanen untuk menghindari getaran gempa.
Dari pengalaman berharga tersebut, penulis berkesimpulan. Pada hakekatnya dimanapun kita berada, jika kita hidup memiliki tata susila atau moralitas yang baik, banyak melakukan kabajikan, menjaga pikiran agar selalu sadar setiap saat, tenang inderanya, tidak mudah merespons fenomena yang terjadi diluar diri, memanfaatkan waktu yang singkat ini untuk berlatih mengembangkan batin maka hidup ini akan lebih bermakna dan bahagia.
Seperti bunga teratai walaupun berada dilumpur tetap bersih dan memperlihatkan keindahan bungannya.
Semoga Semua Mahkluk Berbahagia
**
Kab. Nabire, Papua 13 Desember 2022
Penulis: Eko Susiono, Kompasianer Mettasik
Hidup Sederhana dengan Batin Berkualitas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H