Ah, dalam kondisi tidak berkesadaran, saya sangat mudah marah. Perkaranya sepele, seperti hari ini hanya karena internet tidak berjalan normal. Mencoba pelbagai cara, sepertinya memang masalah berada dari jaringan. Loyo, lemah, lunglai!
Putus asa, saya mencoba berpikir tenang. Memikirkan alternatif apa yang bisa membantu. Wajah Herwiratno, kawanku tiba-tiba muncul. Sang Pembawa Misi Jiwa, demikian julukannya ini pernah berkata kepadaku;
"Rud, sayangilah benda-benda yang berada di sekitarmu, niscaya mereka juga akan balik menyayangimu."
Klik... aku tersadar.
Sebenarnya, ajaran Herwiratno yang universal itu sudah sering kudengarkan. Dalam agama Buddha namanya Mettabhavana. Memancarkan cinta kasih kepada seluruh makhluk agar mereka berbahagia.
Tentu saja dengan niat yang luhur, tanpa pamrih, dan tanpa meminta imbalan. Tapi, karena kali ini saya benar-benar mengharapkan "sesuatu," maka kuhubungkan saja dengan teori Herwiratno tadi. Hehehe
Sebabnya sahabatku ini pernah berkata demikian, "setiap saat sebelum memulai aktivitas, sayangilah benda-benda yang akan menyokongmu. Kursi, meja, pulpen, laptop, bahkan kopi yang engkau seruput."
Sambil mengernyitkan keningnya, penulis lima buku itu memberikan kode balik kepadaku, "mereka akan melancarkan pekerjaanmu, Rud."
Ah, saya suka itu...
Adalah manusiawi memiliki harapan terhadap sesuatu. Mengharapkan imbalan itu wajar bukan?