Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perenungan Terhadap Kehidupan dan Kekotoran Batin

27 November 2022   05:29 Diperbarui: 27 November 2022   05:39 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perenungan Terhadap Kehidupan dan Kekotoran Batin (gambar: incontext.indiana.edu, diolah pribadi)

Umat Buddha melakukan meditasi tujuannya untuk mengamati. Napas keluar masuk adalah objek yang paling umum. Ada pula yang menggunakan objek lainnya, seperti gerakan kaki pada meditasi berjalan.

Akan tetapi, pegamatan yang dilakukan lebih daripada itu. Kelak, pada level tertentu, seorang meditator juga akan mampu untuk menyadari bahwa ada juga kesadaran (Vinnana), Perasaan (Vedana), Bentuk-bentuk pikiran lainnya (Sankhara), Persepsi / penyerapan (Sanna) di dalam batin.

Hingga masuk kepada sebuah kesimpulan bahwa jasmani kita adalah tidak kekal adanya. Senantiasa berubah terus-menerus. Menyadarkan kita bahwa suatu saat, ajal akan datang menjemput.

Kesadaran ini kemudian akan membantu kita untuk menyadari adanya hakikat ketidakjelasan jasmani dan batin. Dengan menyadarinya, seseorang akan lebih luwes menerimanya. Dengan demikian, penderitaan akan lebih berkurang.

Namun, bukan hanya penderitaan saja. Tapi, juga kegembiraan. Euforia tidak perlu terlalu didewakan, karena pada akhirnya ia juga tidak kekal. Jadi, marilah kita senantiasa sadar, bahwa hidup ini tidak kekal. Kikislah kekotoran batin dengan menyadari bahwa kehidupan itu ada dan sedang kita jalani saat ini, pada saat ini.

Maka marilah kita bersama-sama untuk belajar, mempraktikkan, melaksanakan Dhamma agar kita senantiasa dapat maju dalam Buddha Sasana. Setahap demi setahap, hingga tercapainya tujuan akhir, Pembebasan Mutlak. Tercapainya Nibbana.

Semoga semua makhluk hidup Berbahagia, Sadhu (STD).

**

Tangerang, 27 November 2022
Penulis: Setia Darma, Kompasianer Mettasik

Dharmaduta | Penulis |Dosen | Trainer | Pensiunan ASN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun