Senin malam, pukul 19.00, tanggal 21 November 2022, untuk menyambut ulang tahunnya yang  pertama, Grup Mettasik bekerja sama dengan Kompasiana menghadirkan Dewi Lestari pada acara Webinar dengan tema: "Dee Lestari berbagi tips menulis populer. "
Acara dipandu oleh moderator kawakan yang juga sesepuh grup Mettasik, "Acek" Rudy Gunawan, si "Palugada". Berikut adalah bio data dari sang moderator:
Rudy Gunawan, B.A., CPS, Member of IPSA, Member of INTI, MURI Record Holder, First Numerologist in Indonesia, Enterpreneur, Public Speaker, Author.
Hadir tepat waktu, dengan senyum menawan dan riasan wajah sederhana, kecantikannya memancarkan keteduhan hatinya. Dee Lestari hadir mempesona dengan balutan blouse warna hitam. Dia menyapa seluruh audiens dengan ramah. Siapakah Dee Lestari? Moderator memberi tahu kita tentangnya sbb:
Dewi Lestari Simangunsong atau lebih dikenal sebagai Dee Lestari adalah seorang penulis, pencipta lagu, dan penyanyi Indonesia.
Diawal presentasinya, Dee Lestari mengingatkan di jalur mana kita akan berada: Sebagai penulis fiksi atau non fiksi. Dia sendiri memantapkan dirinya dijalur penulis cerita fiksi. Walaupun begitu, Dee mengatakan bahwa kiat-kiat menulis yang akan dia sampaikan bisa diterapkan di kedua jalur tersebut, sesuai dengan tema webinar malam ini: "Dee Lestari berbagi tips menulis popular." Dua puluh tahun pengalamannya dalam menulis, dibagikan dengan murah hati kepada semua audiens.
Inilah beberapa tips yang Dee paparkan dalam power point (Ppt)nya yang berjudul "Kiat menulis popular":
Mengawali presentasinya, Dee mengutip kata-kata dari Phillip Pullman: After nourishment, shelter and companion, stories are the thing we need most in the world. (Setelah pangan, papan dan hubungan(antar manusia), cerita adalah hal terpenting di dunia ini).
Lalu melanjutkan dengan Quote dari Yuval Noah Harari, manusia menjadi mahluk paling dominan karena kemampuannya bercerita. Manusia bisa menggorganisir dirinya secara komunal, memiliki seni, sejarah, agama, semua itu datang dari kekuatan bercerita. Inilah pemaparan Dee selengkapnya:
Manfaat menulis
Menulis membuat kita:
Lebih Komunikatif: Menulis membuat kita berlatih berkomunikasi dengan lebih jernih, lebih lancar dan lebih runut. Tentu saja kemampuan ini akan sangat bermafaat dalam kehidupan sehari-hari, di rumah, di sekolah, di tempat kerja atau dimanapun juga.
Logis: walaupun cerita bisa begitu fantastis tetapi cerita itu harus logis, kenyataan bahwa hidup kadang-kadang tidak logis, tetapi orang-orang akan lebih menyukai cerita yang logis. Logika cerita adalah hal utama yang harus dijunjung tinggi oleh seorang penulis.
Sistematis: Cerita hanya bisa dipahami kalau sistematis. Kalau cerita itu melompat-lompat, tidak sistematis, maka  akan sangat sulit dicerna, dan tidak bisa dibagikan. Kalau sudah demikian maka cerita itu akan kehilangan 'value' nya. Menulis mengajarkan kita untuk sistematik dalam cara berpikir.
Efektif: Efektivitas dalam menyusun kalimat untuk menyampaikan gagasan utama/pesan tidak mengharuskan kita menulis dalam kalimat-kalimat panjang, atau kosa kata yang berbunga-bunga. Gunakan kalimat yang ringkas, mudah dipahami untuk menyampaikan gagasan, inilah maksud dari efektif disini.
Efisien: sebuah ide yang cukup disampaikan dalam narasi yang pendek tidak perlu dipanjang-panjangkan. Manfaat menulis, membuat kita efektif juga efisien dalam menjalankan kehidupan.
Imajinatif: Imajinasi disini mengacu kearah kreatifitas. Membantu kita mengembangkan ide atau gagasan yang ada didalam benak kita.
Menulis itu susah
- Butuh komitmen untuk menyelesaikan sebuah tulisan sampai tuntas.
- Kemampuan menulis yang baik itu penting (menulis yang baik bisa dipelajari)
- Tulisan yang bagus: Harus memikat dan mengikat
- Apa yg dipikat? Atensi kita, perhatian kita dari awal sampai akhir
- Apa yang diikat? Kepedulian. Kepedulian inilah yang akan mengikat seseorang untuk membaca sampai tuntas.
Hidupkan tulisan
Rencanakan dan petakan: Menulis itu seni. Rencanakan berapa halaman tulisan ini nantinya, kemudian buat kerangka cerita, dan lakukan risert yang diperlukan.
Memiliki pembuka yang kuat:Â Dalam pembukaan terlihat jelas kemampuan si penulis, maka beri perhatian ekstra untuk pembuka, luangkan waktu untuk mempersiapkan pembuka semenarik mungkin, dalam pembuka beri perhatian penuh pada paragraph pertama, lalu di kalimat pertama pada paragraph pertama tersebut.
Tunjukan emosi: Pemaparan emosi dalam bentuk deskripsi, bisa juga menggambarkan dengan potret, yang menunjukan emosi terkait. Misalnya alih-alih menyodorkan data tentang kurangnya sumber air bersih di suatu daerah, akan lebih melibatkan emosi apabila di gambarkan, misalnya "di terik matahari seorang anak dengan wajah letih dan kotor membawa ember, berjalan sangat jauh menuju ke mata air, untuk mengambil seember air yang dibutuhkan keluarganya."
Bingkai dalam adegan: Alih-alih sekadar mengatakan Si A bersedih, jauh lebih menarik  kalau digambarkan bahwa pada saat itu si A, memalingkan wajahnya dengan mata berkaca-kaca sambil menggenggam  bukunya erat-erat dan tangannya bergetar hebat, untuk menyembunyikan kesedihan yang selama ini membebaninya.
Variasi kalimat:Â kata itu adalah peluru bagi penulis. Kosa kata yang kaya tidaklah cukup, gunakan variasi kalimat-kalimat panjang dengan kalimat pendek atau kalimat majemuk. Jangan monoton.
Awasi repetisi: Misalnya variasikan paragraph deduktif dan induktif , penggunaan kalimat langsung dengan kalimat tidak langsung. Paragraph tidak selalu harus panjang, kadang paragraph pendek bisa diselipkan untuk menambah variasi. Intinya hidari pengulangan, karena pengulangan bisa membosankan.
Darimana memulai?
Ide/Gagasan. Kita mencari ide atau ide yang mencari kita? Latih benak kita untuk peka akan hadirnya ide, sehingga kita tahu apa yang perlu dilakukan ketika ide datang.
Siapa yang disukai ide? Orang-orang yang mampu mewujudkan ide menjadi sesuatu yang konkrit, biasa nya mereka adalah:
- Para pengamat yang baik, (Dee mengatakan meditasi membantu seseorang menjadi pengamat yang baik).
- Mereka yang mampu menabung ide dengan baik, (simpan ide yg muncul  dalam bentuk catatan, supaya tidak lupa).
- Pencerita yang tekun, yang bisa menuntaskan karya menjadi tamat.
Menulislah yang kita tahu atau apa yang kita rasakan
Menulislah sesuatu yang ingin kita baca. Dee menceritakan bagaimana novel Supernova, Perahu Kertas, dan Rapijali bisa tercipta karena dia menginginkan alur cerita yang seperti itu.
Dee memberi tantangan berupa exercise 5 menit menulis mengalir
Seni menulis sangatlah luas, setiap manusia punya kecenderungan yang berbeda-beda, maka temukan genre kita, dengan memahami diri kita sendiri.
Disiplinkan diri untuk menulis dengan teratur setiap hari, jadikan menulis sebagai ritual harian, dan niatkan selalu mengejar kata "tamat".
Buat Mini project milik kita sendiri, isinya bisa kumpulan cerpen, artikel atau yang lain nya lalu bagikan.
Keep it small, keep it going and you'll get there.
**
Bandung, 26 November 2022
Penulis: Yasodha Dei, Kompasianer Mettasik
Learn, Rise, and Shine
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H