Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Akar Kemelekatan

13 November 2022   19:24 Diperbarui: 13 November 2022   19:33 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika perbuatan jahat
Terencana pikiran jahat,
Untuk siapa pikiran
Berencana?

Ketika pikiran jahat
Membela kebencian
Siapa yang kebencian
Puaskan?

Ketika kebencian hadir
Memuaskan ketamakan
Apa yang memastkan ketamakan
berkelanjutan?

Ketika ketamakan
Melekat berkelanjutan
Apa alasan kemelekatan
Terjadi?

TIdakkah kita memiliki hanya apa yg bermanfaat?
TIdakkah kita perhatian hanya pada apa yang sesuai/cocok?
Tidakkah kita mempertahankan hanya apa yang baik?
TIdakkah kita melekat hanya pada apa yang menyenangkan?

Menyenangkan....
Menyenangkan?

Ketika kemelekatan
Didasari kesenangan
Mengapa kita senang
Apa yang kita senangi?!?

**

Penafian

Opini dalam puisi ini meski terinspirasi ajaran Agama Buddha mahzab Theravada adalah murni buah pikir pengarang sendiri yang tidak mewakili organisasi, mahzab atau ajaran manapun.

**

Jakarta, 13 November 2022
Penulis: Paul Bhinneka, Kompasianer Mettasik

Pemerhati Dhamma

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun