sebagai contoh: Hari ini Anda memikirkan sesuatu yang membuat khawatir, gelisah, tegang dan galau. Semua pikiran Anda seperti massa lidah api, terutama jika hal itu merupakan suatu yang benar-benar menjengkelkan dan membuat  marah.
Pikiran pun terikat pada hal-hal yang menjengkelkan dan membuatnya kacau. Siang maupun malam, duduk, berdiri, berjalan maupun berbaring. Anda tidak mau melepaskannya. Anda mengambil api itu sebagai pusat perhatian bagaimana mungkin itu menghasilkan kebahagiaan?
Hasilnya, pasti api yang membakar terus menerus. Karena masalah itu sendiri adalah api dan buah pikiran anda mengenai masalah itu adalah api, bagaimana Anda dapat mengharapkan masalah itu memberikan hasil air? Hasilnya pasti lebih banyak api, tidak bisa lain.
Bila Anda terus menerus memikirkannya, lebih banyak kerusakan yang terjadi didalam hati Anda sendiri. Hasil akhirnya adalah: Anda tidak dapat makan atau tidur nyaman. Anda bahkan tidak punya cukup kesadaran yang dibutuhkan untuk bisa menghentikan gejolak diri anda sendiri.
Oleh sebab itu, jika didunia ini kita memiliki ajaran agama di hati kita, maka sekalipun kita menemui penderitaan besar maupun kecil, kita punya tempat untuk meletakkannya.
Catatan:
Dhamma berarti kebenaran mutlak atau hukum abadi. Meliputi kenyataan semesta dari segala sesuatu yang terbentuk maupun tidak terbentuk.
**
Kab. Nabire, Papua 10 November 2022
Penulis: Eko Susiono, Kompasianer Mettasik
Hidup Sederhana dengan Batin Berkualitas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H