Berapa banyak negara yang penduduknya mayoritas agama Buddha? Di mana saja mereka berada? Kita mengenal Thailand, Myanmar, Laos, dan beberapa lagi. Kebanyakan di Asia Tenggara dan Asia Timur.
Tapi, pernahkan mendengar nama Republik Rakyat Kalmykia. Jangan berpikir jika ini adalah sebuah negara kecil yang terkucil. Sebabnya, memang ia bukanlah sebuah negara berkedaulatan penuh. Namanya bisa saja berembel-embel Republik, tetapi dia adalah bagian dari federasi Rusia.
Republik ini memiliki luas wilayah seluas 76.100 km persegi. Sedikit lebih kecil dari Uni Emirat Arab, tetapi dua kali lebih luas dari Taiwan. Berbatasan dengan Laut Kaspia dan Laut Hitam, jumlah penduduknya sekitar 290 ribu jiwa. Tidak lebih banyak dari Maladewa, negara kepulauan kecil yang dikelilingi lautan.
Ibu kota Kalmyka bernama Elista. Dalam bahasa setempat, artinya "tempat pasir." Sebagaimana julukan dari kota ini "Mutiara dari Stepa," wilayah Kalmyka tiada bedanya dengan oasis di tengah ruang hampa.
Meskipun di bawah kekuasaan Rusia, penduduknya sangat berbeda dari yang kita bayangkan. Menyajikan kontras keragaman di tengah-tengah benua Merah. Iya, Republik Rakyat Kalmykia adalah satu-satunya wilayah Buddhis di Eropa.
Konon warga Kalmyka adalah keturunan Mongol Kuno. Wilayah yang mereka tempati sudah berabad-abad lamanya. Ditandai dengan pagoda dan stupa bernuansa Tibet yang banyak dipengaruhi oleh budaya Buddhis Tantrayana.
Namun, kehidupan yang tenang harus terusik, ketika pada 1943 Tentara Merah memasuki wilayah Kalmyka. Tempat-tempat ibadah diberanguskan oleh Stalin dan warga Kalmyk harus diasingkan ke Siberia dan Asia Tengah pada 1943.
gambar
Semua karena tuduhan bahwa penduduk Kalmyka bekerja sama NAZI dan menolak otoritas Soviet. Konon dalam kejadian tersebut, lebih dari setengah penduduk Kalmyka yang terbunuh.
Barulah pada 1956, mereka diperbolehkan untuk kembali, tetapi kehidupan tidak seperti dulu. Asimilasi budaya dipaksakan secara drastis. Warga lokal kehilangan identitas. Nama yang lebih "rusia" bagi generasi baru dan bahasa lokal tidak terlalu sering terdengar lagi. Konflik antar ras cukup sering terjadi. Antara orang Rusia dan orang Kalmyk.
Hal tersebut terus berlangsung hingga Uni Soviet bubar pada awal 1991. Parlemen Rusia secara resmi mengakui jika peristiwa 1943 adalah aksi genosida.
Meskipun membutuhkan waktu lama bagi warga setempat untuk kembali normal, kini orang-orang Kalmyk sudah tampak kembali bersemangat. Di sekolah lokal, upaya mengembalikan bahasa Kalmyk dilakukan secara sistematis. Gedung budaya, kuil kuno, dan monumen Buddha yang pernah dihancurkan, kini mulai didirikan lagi.
Termasuk Kuil Burkhan Bakshin Altan Sume yang tingginya 63 meter. Lengkap dengan 17 pagoda yang mengelilinginya. Tempat suci ini juga terkenal dengan patung Buddha Sakyamuni setinggi sembilan meter yang berlapiskan emas.
Dibuka untuk publik pada 2005, Kuil ini dibangun hanya dalam tempo sembilan bulan saja. Meskipun demikian, tempat suci ini barulah diresmikan sembilan tahun kemudian. Menunggu kedatangan Dalai Lama ke-14, Tenzin Gyatso ke "rumah pribadinya" di Elista, Kalmyka pada 2014.
Iya, Kuil Burkhan Bakshin Altan Sume memang didedikasikan sebagai tempat tinggal dari pemimpin umat Buddha Tibet itu. Terletak di lantai lima, lengkap dengan aula besar untuk pertemuan, juga kamar tidur, ruang kerja, dan dapur.
Sayangnya belum pernah sekali pun Dalai Lama menetap di sana. Namun, hingga kini ruang di lantai 5 tersebut tetap dibiarkan kosong. Dipersiapkan jika Dalai Lama benar-benar datang.
Selain Dalai Lama, banyak juga pemimpin agama dan tokoh terkenal lainnya yang berkunjung ke Kalmyka. Salah satunya adalah aktor Steven Seagal pada 2007 silam.
Ternyata aktor tersebut sangat terkenal di sana, sehingga pemerintah Kalmyka menjadikannya sebagai warga kehormatan dan mendapat sebuah apartemen dari presiden Kalmyka.
Kini, Kalmyka sudah menjadi salah satu destinasi wisata dunia. Warga Eropa berdatangan, hanya untuk menikmati keindahan di tengah gurun pasir. Berjalan tanpa alas kaki di tengah gurun dengan kaki telanjang, menggembala kuda, dan memohon pengampunan dari Surga. Sesuatu yang tidak bisa ditemukan di tengah peradaban dunia modern.
**
Makassar, 06 November 2022
Penulis: Rudy Gunawan, Kompasianer Mettasik
Bahkan Angka pun Tak Serumit Pikiran
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI