Seseorang melakukan sebuah tindakan tidak bisa lepas dan bermuara pada perasaan, apakah itu perasaan enak, tidak enak, atau biasa saja.
Jika merasakan perasaan enak, bertendensi mau nambah, nggak mau di lepas. Â Sebaliknya jika merasakan perasaan tidak enak, bertendensi mau cepat-cepat diganti, nyari sesuatu agar berubah jadi enak.
Jika merasakan perasaan biasa saja, bertendensi mencari sesuatu untuk mendistraksikan diri lagi, tidak betah bosan.
Ngerinya  kriteria masyarakat pada umumnya tentang apa yang benar adalah jika sesuatu itu hanya terasa enak, baik, nyaman bagi dirinya, alias hanya kepuasan indriya.
Tidak tahu, tidak paham, tidak menggubris apa itu bahaya, kepuasan, jalan keluarnya terhadap si perasaan.
Jika tau/ paham bahayanya saja, sudah menimbulkan takut, malu, hati-hati untuk berpikir, Â berucap, bertindak. Ini sudah berkontribusi sangat banyak untuk kemajuan moralitas, keterpusatan batin dan pemahaman.
Semoga Bermanfaat
**
06 November 2021
Penulis: Cumanamarupa, untuk Kompasianer Mettasik
Sip-Sip Jos
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H