Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Lenyapkan Perasaan, Hidup Damai, dan Bahagia

4 November 2022   15:22 Diperbarui: 4 November 2022   15:30 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita yang berlatih meditasi akan muncul pengetahuan. Pengetahuan yang muncul melalui meditasi akan menghancurkan tentang pandangan salah yaitu tentang adanya makhluk. Kita akan menghilangkan persepsi tentang perasaan adanya makhluk, milik saya, diri saya yang kekal, dan roh yang kekal.

Ketika kita merasakan perasaan suka, kita mengetahui kita sedang merasakan perasaan suka. Yang merasakan bukan makhluk dan bukan milik individu, sehingga tidak ada yang merasakan selain perasaan itu sendiri.

Perasaan yang muncul, baik perasaan yang menyenangkan hati, perasaan yang tidak menyenangkan hati, atau perasaan yang menyenangkan atau perasaan yang tidak menyenangkan (netral) maka kita dapat memahaminya sebagai fenomena biasa saja yang muncul karena ada kondisi yang disebabkan adanya kontak dengan objeknya masing masing.

Objek meditasi dapat berupa objek materi dan objek non-materi (mental). Objek non-materi adalah perenungan terhadap perasaan. Dengan perasaan maka semua tampak jelas, karena perasaaan sangat jelas terlihat, yaitu: suka dan duka sangat jelas muncul. Jika perasaan timbul suka maka akan muncul kebahagiaan. Jika perasaan muncul maka akan menimbulkan kebencian.

Kita harus mengembangkan perhatian sehingga dapat membedakan perasaan suka, perasaan duka, atau perasaan tidak suka dan perasaan tidak duka (netral). Kita mulai memahami bahwa perasaan adalah tidak kekal (anicca), tidak stabil, dan Dhamma yang bercirikan perubahan.

Perasaan adalah sebuah fenomena yang muncul dan lenyap, sehingga kita tidak melekatinya lagi. Kita sudah dapat meningkatkan kualitas hidup kita, kita terbebas dari perasaan, tidak dikendalikan lagi oleh perasaan.

Kita merenungkan perasaan, tidak cukup perasaan secara internal yang muncul dalam diri kita karena kilesa dapat muncul dalam kemelekatan orang lain, sehingga kita juga harus mengikis perasaan yang berasal dari luar diri kita. Sebagian orang tidak dapat ikut berbahagia terhadap kebahagian dan kesuksesan orang lain. Untuk melenyapkan kilesa ini maka kita harus dapat memahami bahwa perasaan bahagia yang dirasakan oleh orang lain adalah tidak kekal juga.

Saat kita telah mengembangkan perhatian penuh maka perasaan merupakan Kebenaran Mulia 1 tentang dukkha. Batin dan jasmani merupakan kebenaran mulia tentang dukkha yang harus kita pahami sepenuhnya, semaksimal mungkin, dan sesempurna mungkin. Tubuh jasmani dan batin adalah tidak kekal. Segala seusatu yang tidak kekal adalah dukkha.

Penutup

Perasaan hendaknya harus dipahami dengan sebaik-baiknya. Perasaan adalah fenomena yang tidak stabil, perasaan bukan sesuatu yang menjadi milik kita, tidak ada makhluk yang merasakan, yang merasakan adalah hanya perasaan.

Fungsi dari meditasi adalah untuk latihan pertumbuhan dan perkembangan sati dan pengetahuan, bukan untuk menjadi kaya raya, bukan untuk menjadi sakti. Seseorang yang telah kaya raya atau memiliki kesaktian tentu saja bisa menderita. Jadi, kaya raya atau kesaktian adalah tidak kekal. Tidak kekal adalah penderitaan. Apapun yang penuh penderitaan adalah anatta. Apapun yang anatta bukanlah milikku, bukan aku dan bukan diriku.

Meditasi dapat meningkatkan kebijaksanaan, perhatian penuh, pengetahuan yang murni, dan pemahaman yang jernih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun