Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menjadi Kaya, Apakah Diperkenankan?

24 Oktober 2022   05:11 Diperbarui: 24 Oktober 2022   05:57 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjadi Kaya, Apakah Diperkenankan? (gambar: kompas.id, diolah pribadi)

Kinerja sebuah perusahaan dapat dilihat dari sisi penjualannya, yang selalu meningkat dari waktu ke waktu. Kinerja perusahaan selalu dinilai dari jumlah keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan, namun kita juga harus melihat bagaimana likuiditas perusahaannya. Sebuah perusahaan yang penjualannya meningkat setiap saat, hasil laba yang baik, namun likuiditasnya tidak baik, pada akhirnya perusahaan tersebut juga stagnan dan mengalami kemerosotan.

Likuiditas sebuah perusahaan ditentukan oleh harta lancar dan hutang lancarnya. Yang dapat menyebabkan perusahaan terpuruk sekalipun tingkat penjualan dan keuntungannya naik adalah likuiditasnya.

Harta lancar perusahaan yang didominasi oleh tingkat piutang usaha dan persediaan barang dagangan yang sangat tinggi memiliki risiko. Jika nilai piutang usaha tinggi dan sebagian besar piutang tersebut tidak dapat ditagih, akan menjadi piutang tak tertagih yang akan dilaporkan dalam laporan laba rugi yang akan mengurangi laba pada tahun di masa mendatang.

Demikian juga persediaan barang yang bertumpuk di gudang, tidak dapat menutupi kemungkinan adanya kerusakan, kadaluarsa, hilang, dan lainnya -- akan menjadi beban yang mengurangi keuntungan perusahaan di tahun-tahun berikutnya.

Pengalokasian dengan pemberian dana, dapat dialokasikan untuk menyokong para Sangha, menumbuhkan Dhamma, dan membantu masyarakat yang membutuhkan.

Artikel tentang berdana sudah banyak diuraikan dalam artikel-artikel terdahulu oleh teman-teman penulis Mettasik yang dapat dibrowse dalam kompasiana.com.

Pengalokasian kekayaan untuk disimpan merupakan hal yang sangat baik dan penting.

Kita semuanya sudah mengalami masa pandemi COVID-19, tentu saja, kita masih ingat pada masa pandemi, banyak perusahaan melakukan perampingan secara besar-besaran, sehingga banyak rumah tangga yang menjadi pengangguran.

Salah satu cara untuk dapat bertahan pada masa krisis di pandemi adalah dengan menarik tabungan yang ada. Kebiasaan menabung harus kita turunkan kepada anak cucu kita dan menjadikannya menjadi suatu kebiasaan.

Dalam ajaran Buddha, seseorang diperkenankan untuk menjadi sukses, kaya, dan berkuasa. Dia harus meraihnya dengan cara yang baik dan benar sesuai dengan kemampuan dan kreativitasnya dengan selalu menerapkan Jalan Mulia Berunsur Delapan.

Seseorang yang telah kaya dan berkuasa wajib mempertahankan kekayaannya dengan melakukan alokasi yang tepat. Harta seseorang dapat dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan bagi dirinya sendiri, menempatkan hartanya pada investasi yang tepat, melakukan kebajikan dengan berdana, dan menyimpan kekayaannya di bank untuk digunakan pada saat diperlukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun