Mohon tunggu...
Kompasianer METTASIK
Kompasianer METTASIK Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Metta, Karuna, Mudita, Upekkha

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Mentari Pagi Tidak Menunggu Lagi

21 Oktober 2022   19:20 Diperbarui: 21 Oktober 2022   19:28 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesempatan untuk mengenang masa lampau.
pentingkah?
Karena masa lalu sudah lewat.
Saat ini adalah hidup untuk sekarang.
Masa akan datang belum datang.

Momen saat ini adalah momen terindah.
Kondisi apapun tetap spesial.
Saat ini saya sedang apa?
Suka dan duka disadari.

Melamun di malam hari.
Merenungkan matahari terbit seperti kemarin.
Membawa penderitaan yang baru.
Kecewa karena tidak sama dengan kemarin.

Mencabik-cabik kegelapan.
Bergerumuh dengan kekesalan.
Membuat pagi tidak bermakna.
Haruskah terus menerus berkelanjutan.

Bangkitkan semangat...
Perjuangan yang terus menerus.
Pasti akan membawa hasil.
Merangkul Mentari yang bersinar cerah.

Mentari tidak menunggu siapapun.
Pasti bersinar jika kondisi tiba.
Bercahaya dengan terang menyambut pagi.
Tersenyum dan berbisik selamat pagi.

**

Jakarta, 21 Oktober 2022
Penulis: Yuliana, Kompasianer Mettasik

Entreprenueur | Dharmaduta | Author

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun